New Delhi, Gatra.com – Hampir 1.170 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dilaporkan selama sepekan terakhir di New Delhi, India. Hal ini terjadi ketika negara tersebut tengah berjuang melawan krisis kesehatan lainnya di tengah pandemi Covid-19, secara keseluruhan, setidaknya terdapat 2.708 kasus positif virus menular itu ditemukan di kota sepanjang tahun ini.
Stasiun berita Al Jazeera melaporkan pada hari Rabu (10/11), sembilan orang telah meninggal dunia akibat DBD di ibu kota India, New Delhi. Di kota ini didapatkan angka kematian tertinggi pada tahun ini sejak 2017 lalu, ketika jumlah kematian resmi hanya mencapai 10 kasus.
Sementara itu, karena di beberapa rumah sakit di New Delhi melihat aliran jumlah pasien demam berdarah yang stabil, akhirnya pemerintah telah mengarahkan mereka untuk menggunakan tempat tidur yang disediakan untuk pasien Covid-19.
Sementara itu, Nikhil Mandal, 15 tahun, tampak terbungkus oleh selimut tebal, telah terbaring di tempat tidur di dalam Rumah Sakit (RS) Lok Nayak Jai Prakash Narayan (LNJP) di New Delhi. Mandal termasuk di antara hampir 1.170 kasus DBD di ibu kota India itu.
Jumlah trombosit darah Mandal telah turun menjadi 8.000, yang tergolong mengkhawatirkan. Hal ini terjadi setelah ia mengalami kedinginan yang parah dan demam tinggi, serta didiagnosis menderita DBD. Pihak keluarga khawatir kondisinya akan semakin memburuk.
Untuk melawan demamnya, Mandal perlu mempertahankan jumlah trombosit yang optimal dan memerlukan transfusi darah secara teratur. "Saya sangat ketakutan. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jumlah trombositnya menurun dan saya telah diminta oleh dokter untuk mengatur donor," kata ibu Mandal, Puja, kepada stasiun berita Al Jazeera.
Di sisi lain, Otoritas RS LNJP mengatakan kepada stasiun berita Al Jazeera bahwa mereka menemukan sekitar 100 pasien dengan demam tinggi setiap hari dan kebanyakan dari mereka dinyatakan positif terkena demam berdarah.
"Jumlah pasien Covid-19 telah sangat menurun dan kami hanya memiliki beberapa pasien. Tetapi sekarang kami mendapatkan pasien demam berdarah," ungkap Wakil Pengawas Medis Rumah Sakit Ritu Saxena.