Home Politik Ada Unsur Politis di Penentuan Desa Miskin

Ada Unsur Politis di Penentuan Desa Miskin

Karanganyar, Gatra.com - Kemunculan 52 desa miskin di Kabupaten Karanganyar diduga dipengaruhi faktor politis. Puluhan desa berstatus penduduk kurang sejahtera itu muncul pada 2018. Sampai sekarang belum dilakukan pemutakhiran data.

Di tahun tersebut, bertepatan Pilbup yang dilanjutkan pemilu legislatif dan pilpres pada setahun kemudian. Kemunculan 52 desa miskin itu didasari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2018 yang dipergunakan untuk pemberian bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat miskin.

Sekretaris Baperlitbang Karanganyar, Nina Anggraeni menduga unsur politis kental pada penentuan 52 desa miskin pada 2018. Meski, modal penentuannya dari survei dan verifikasi di tingkat bawah. Tak dapat dipungkiri, penyaluran program bansos ke masyarakat desa potensial memantik simpati.

"Seperti bantuan PKH dan sembako, menggunakan data 52 desa miskin itu. Akhirnya, sering terjadi polemik karena salah sasaran. Sebab penentuannya saja kurang valid. Kalau penerima dipandang mampu, mereka sendiri yang harus mengundurkan diri. Pemerintah tidak bisa langsung mencoret,’’ kata Nina (10/11).

Ia memandang perlunya validasi ulang status miskin pada 52 desa itu. Apalagi kondisi perekonomian berkembang pesan dalam tiga tahun terakhir. Upaya validasi telah disampaikan ke Bupati Karanganyar Juliyatmono, supaya memerintahkan langkah strategis. Menurutnya, Juliyatmono juga meragukan status miskin 52 desa itu.

"Bapak (Bupati Karanganyar) itu lihat list 52 desa tertawa saja. Apalagi ada desa miskin ekstrim. Beliau tidak percaya. Mungkin perlu di update," katanya.

Ia juga mengatakan dari 52 desa miskin itu terdapat lima diantaranya miskin ekstrem. Pemprov Jateng menjalankan program pengentasan kemiskinan dengan menitikberatkan upaya penyejahtaraan penduduk di desa miskin ekstrem tersebut. Pemprov Jateng menjajal percontohan pengentasan kemiskinan yang ditangani satuan kerja di Kabupaten Boyolali dan Sragen.

Data yang diperoleh dari Baperlitbang Karanganyar menyebutkan, 52 desa miskin versi tahun 2018 berada di Kecamaran Tawangmangu, Kerjo, Jenawi, Jatipuro, Mojogedang, Tasikmadu, Karanganyar Kota, Kebakkramat, Gondangrejo, Jumapolo, Jaten, Matesih, Jumantono, Colomadu, Ngargoyoso, Karangpandan dan Jatiyoso.

1615