Sukoharjo, Gatra.com - Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, menjadi salah satu dari tiga wilayah yang disebutkan BMKG dan BNPB -melalui data wilayah secara nasional- termasuk berstatus siaga banjir. Menyikapi kondisi itu, Pemerintah Kecamatan Polokarto, mulai bersiap mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir di wilayah tersebut.

Diketahui, beberapa desa di wilayah Kecamatan Polokarto menjadi langganan banjir sehingga terkategori rawan bencana. Diantaranya Desa Pranan, Desa Ngombakan, dan Desa Mranggen. 

Namun, sejak tahun 2017 hingga saat ini, wilayah Polokarto tercatat tidak pernah terjadi bencana banjir besar. Meski, adanya potensi itu membuat Pemerintah Kecamatan Polokarto tetap melakukan persiapan antisipasi bencana banjir.

"Sejumlah langkah antisipasi sudah dilakukan Pemerintah Kecamatan Polokarto, salah satunya menyiapkan sarpras yang dibutuhkan, seperti alat-alat pendukung evakuasi dan area pengungsian," ucap Camat Polokarto, Heri Mulyadi, Rabu (10/11).

Bahkan Heri menyebut, tempat pengungsian juga sudah disiapkan di Desa Pranan. Lokasi tersebut berada di dekat tanggul.

"Nanti untuk lokasi evakuasinya memang tempat terbuka dan menggunakan tenda, bukan gedung. Nanti menggunakan tenda dari BPBD Sukoharjo. Tapi kami tetap berdoa jangan sampai terjadi banjir di wilayah kami," terangnya.

Pemerintah Kecamatan Polokarto juga sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa di Polokarto terkait kewaspadaan bencana banjir. Koordinasi untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi saat musim hujan.

Bahkan jauh-jauh hari sebelumnya, pihaknya sudah meminta para kepala desa mengajak warga memangkas ranting pohon yang rimbun. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi adanya pohon yang tumbang.