Solo, Gatra.com – Bonus bagi atlet Jawa Tengah yang meraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua sudah disiapkan. Besaran anggaran yang disiapkan sekitar Rp10 miliar. Bonus atlet tersebut diperkirakan akan cair awal tahun depan.
Kabid Keolahragaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Agung Hariadi mengatakan bonus untuk atlet peraih medali di PON tersebut dimasukkan da?am dana hibah untuk KONI Jateng pada APBD murni 2022. Alokasi anggaran hibah ke KONI Jateng senilai Rp59,160 miliar untuk tahun 2022.
“Disitu ada untuk tali asih (bonus) atlet. Kisarannya sekitar Rp10 miliar, nanti bisa naik turun, kita rinci lagi. Selebihnya untuk Pra Porprov,” katanya dalam dialog Aspirasi Jawa Tengah “Pembinaan Olahraga Jawa Tengah Pasca PON XX” di Solo, Selasa (9/11) malam.
Dengan jumlah alokasi bonus tersebut, dia memperkirakan atlet Jateng peraih medali emas PON akan mendapatkan bonus sekitar Rp200 juta, sementara peraih perak mendapatkan Rp150 juta. Atlet-atlet Jateng sendiri meraih 138 medali pada PON Papua, terdiri dari 27 emas, 47 perak, dan 64 perunggu.
“Mudah-mudahan bisa naik, nanti kebutuhan KONI berapa, mudah-mudahan ada tambahan. Para atlet mohon bersabar,” bebernya dalam dialog yang dipandu Host Nurkholis dan Co Host Okfied Sosendar tersebut.
Agung mengucapkan terimakasih kepada seluruh atlet dan ofisial yang sudah berjuang di PON Papua. Soal peringkat Jateng yang turun dan berada dibawah Bali, dia mengakui kontingen Bali tampil lebih baik. “Ke depan tentu harus menjadi evaluasi, bagaimana menata prioritas cabor yang berpotensi meraih medali, dan membangun mental juara atlet,” tegasnya.
Plt Ketua Umum KONI Jateng Bona Ventura Sulistiana mengatakan selama PON Papua, atlet-atlet Jateng sudah berjuang maksimal. Namun ada hal yang sifatnya dinamis menjadi kendala saat berada di Papua.
Di antaranya sebelum berangkat ke PON Papua ada atlet yang terpapar Covid-19. Selain itu, akomodasi belum siap saat atlet tiba. Bona mengungkapkan, ada 6 atlet bulutangkis Jateng yang tidak bisa bertanding karena diminta untuk membela Indonesia di Piala Thomas dan Uber.
“Sementara atlet bulutangkis yang absen di PON tersebut tidak boleh diganti dengan alasan tidak terdaftar sebelumnya. Dan nyatanya atlet-atlet tersebut berhasil meraih Piala Thomas,” ujar Bona.
Selain itu, atlet-atlet wushu Jateng terserang diare dan dehidrasi sehingga harus dirawat. Atlet-atlet tersebut baru cabut infus saat mau bertanding. Diare berat juga membuat atlet wushu Jateng terpaksa memakai popok saat bertanding.
Pengurus KONI, manajer, hingga atlet juga harus dievakuasi dari venue tinju saat pendukung tuan rumah tidak terima atlet Jateng dinyatakan menang lewat penghitungan angka. “Dalam situasi psikologis seperti itu, semangat tanding atlet Jateng tinggi sekali dan ini sudah hasil maksimal,” terangnya.
Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman menambahkan bonus atlet baru bisa dianggarkan di APBD Jateng murni 2022. Dia memperkirakan bonus untuk atlet Jateng di PON Papua baru akan turun awal tahun depan. “Januari atau Februari Insya Allah sudah bisa direalisasikan,” tandasnya.
Politisi PKB ini mengungkapkan, banyak faktor internal dan eksternal yang menjadi sandungan bagi atlet-atlet Jateng untuk meraih prestasi. Di antaranya waktu penyesuaian di Papua yang hanya sebentar.