Cikarang, Gatra.com - Indonesia tetap menarik bagi pabrikan kendaraan roda dua dunia. Setelah sepuluh tahun memasarkan produk CBU di Indonesia, PT Piaggio Indonesia mendirikan pabrik di Indonesia.
Seremoni Groundbreaking Pembangunan Fasilitas Produksi PT. Piaggio Indonesia di Cikarang, Selasa (9/11) dihadiri Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Sesuai program prioritas yang ada di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan sektor otomotif, termasuk industri sepeda motor. Apalagi, Indonesia merupakan pangsa pasar sepeda motor terbesar di ASEAN dengan penjualan pada tahun 2020 sebanyak 3,66 juta unit dan market share sebesar 38%.
“Sepeda motor merupakan salah satu moda transportasi yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia, sehingga potensi industri otomotif untuk mengisi pasar kendaraan bermotor masih sangat besar,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
Menurut Menperin, ekspansi yang dilakukan oleh PT. Piaggio Indonesia menjadi lompatan jauh dari perusahaan pemegang merek sepeda motor ikonik Italia tersebut. Selain itu, upaya ini juga memberikan kontribusi positif bagi pengembangan industri otomotif nasional, terutama dari sisi peningkatan investasi, penyerapan tenaga kerja, dan pemberdayaan industri komponen lokal.
“Perlu diingat, ini merupakan tahap awal, artinya ke depannya akan lebih banyak lagi aktivitas, partisipasi, maupun investasi dari teman-teman Italia, khususnya PT. Piaggio Indonesia,” jelas Menperin.
Kemenperin memberikan apresiasi terhadap pembangunan fasilitas produksi PT. Piaggio Indonesia seluas enam hektare dengan kapasitas sebanyak 10.000 unit per tahun, yang produksi pertamanya akan dimulai pada kuartal IV tahun 2022. Diharapkan, fasilitas baru ini dapat memperkuat “brand image” Piaggio di Indonesia sekaligus menciptakan nilai tambah industri dalam negeri yang pada akhirnya dapat mengakselerasi pemulihan industri otomotif nasional di tengah pandemi Covid-19. “Sepeda motor yang dirakit di pabrik ini dijadwalkan bisa meluncur pada akhir 2022,” ujar Menperin.
“Pertumbuhan kelas menengah yang terus meningkat, bonus demografi, penetrasi kendaraan listrik dan digital era, serta peningkatan tren penggunaan energi baru dan terbarukan, akan menjadi katalisator perubahan ekosistem industri sepeda motor menuju ke arah hemat energi dan ramah lingkungan yang sesuai dengan tren global,” papar Agus.
Menperin menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengawal investasi ini PT. Piaggio Indonesia untuk mewujudkan keuntungan (win-win) baik untuk perusahaan, pemerintah, maupun masyarakat Indonesia. Untuk itu, Menperin berpesan agar PT. Piaggio Indonesia dapat melibatkan sebanyak-banyaknya industri komponen skala kecil dan menengah untuk menjadi bagian dari rantai pasoknya.
“Tidak lupa kami juga mendorong agar PT Piaggio dapat melakukan pengembangan teknologi elektrifikasi sepeda motor serta menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan hub ekspor sepeda motor ikonik Italia dari Indonesia ke dunia,” imbuhnya.
Menperin optimistis terhadap pengembangan bisnis yang dijalankan PT. Piaggio Indonesia melalui perakitan Vespa “Made in Indonesia”, bisa menjadi salah satu produk unggulan kebanggaan Indonesia. “Selain itu, dapat meningkatkan customer loyalty serta memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional,” tegasnya.
Menperin mengemukakan, pada triwulan III tahun 2021, pertumbuhan sektor industri alat angkutan menunjukkan angka yang sangat memuaskan, yaitu mencapai 27,84%. Pertumbuhan dua digit ini dicetak oleh industri alat angkutan selama dua triwulan berturut-turut.
“Bahkan, untuk data penjualan sepeda motor, pada triwulan III-2021, tercatat sebanyak 1,52 juta kendaraan terjual atau naik sebesar 30% dibanding triwulan III-2020. Kenaikan yang sangat besar ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang on the right track,” ungkapnya.
Di samping itu, Menperin menyebutkan potensi industri sepeda motor nasional saat ini berjumlah 26 perusahaan industri dengan total nilai investasi mencapai Rp10,05 triliun untuk kapasitas produksi secara keseluruhan sebesar 9,53 juta unit per tahun serta lebih dari 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri tersebut.
Terlebih, imbuh Agus, Indonesia memiliki target mencapai posisi tujuh besar ekonomi dunia pada 2030. Artinya, dengan posisi tersebut, daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor akan semakin meningkat.
“Sepeda motor produksi dalam negeri saat ini telah mampu menembus pasar ekspor ke berbagai negara di kawasan Asia, Eropa Barat dan Amerika Latin,” sebutnya. Kinerja ekspor produk sepeda motor roda dua dan tiga pada periode Januari-September 2021 tercatat sebanyak 626 ribu unit dengan devisa yang dihasilkan mencapai Rp14,5 triliun.
Senada dengan Menperin, Managing Director & Country CEO PT Piaggio Indonesia, Marco Noto La Diega menyampaikan, terwujudnya investasi ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Indonesia. Untuk itu, Piaggio menantikan dukungan dan kerja sama selanjutnya, dan semoga pembangunan ini dapat meneguhkan eksistensi perusahaan dan berdampak terhadap perekonomian, seperti membuka lapangan kerja, serta meneguhkan hubungan antara Indonesia dengan Italia.
“Kami percaya proyek ini akan memperkuat kontribusi PT Piaggio Indonesia di sektor otomotif, serta meningkatkan pengalaman dan keterikatan terhadap merek kami,” ujar Marco.
Pada tahap pertama, Vespa, akan menjadi produk fokus dari kegiatan operasional di fasilitas ini. Vespa pertama dari dan untuk Indonesia akan diluncurkan pada akhir tahun 2022.
PT Piggio Indonesia adalah agen tunggal merek-merek motor Italia seperti Piaggio, Vespa, Aprilia dan Moto Guzzi. Hadir di Indonesia sejak 2011.
Vespa sudah dipasarkan di Indonesia sejak era 50-an oleh banyak perusahan. Mulai Maret 1968 perusahaan joint venture PT Danmotor Indonesia bertindak sebagai agen tunggal Vespa di Indonesia. Seperti dilansir situs ptdanmotorindonesia.blogspot.com, perusahaan ini menyiapkan jaringan servis dan suku cadang. Pabrik perakitannya dibangun di jalan Jendral Sudirman Jakarta. Saat itu Vespa datang dalam bentuk CKD.
Tahun 1971, kegiatan perakitan pindah ke jl Perintis Kemerdekaan, Jakarta Utara. Pada 1976 semua komponen kecuali engine sudah dibuat di Indonesia. Pabrik di Pulo Gadung terdiri dari dua bagian. Satu bagian memproduksi komponen dan bagian lain merakit menjadi unit utuh. pabrik berdiri diatas tanah seluas 68.400 m2. Aktifitas pabrik berhenti pada 1998.