Kupang, Gatra.com - Provinsi Nusa Tenggara Timur secara geopolitik dan geostrategi, memiliki garis pantai sepanjang 5.700 dan berbatasan langsung dengan dua negara yaitu Australia dan Republik Demokratik Timor Leste sehingga sangat diperlukan desain dan fasilitas keamanan laut yang strategis.
“ Provinsi NTT ini berbatasaan langsung dengan dua negara Timor Leste dan Australia. Batas laut dengan Australia tidak ada masalah. Akan tetapi dengan negara Timor Leste perlu adanya kesepakatan antar dua negara. Ini karena regulasi internasional tidak dapat dipakai untuk menetapkan batas laut tersebut ,” kata Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat menerima Tim Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) RI yang dipimpin oleh Direktur Badan Kerjasama Keamanan Laut RI, Laksamana Pertama Sandy Latief.
Karena itu Gubernur Laiskodat minta optimalisasi peran BAKAMLA RI yang ada di NTT sebagai Sea and Coast Guard. Tidak hanya fokus pada Pulau Timor saja melainkan peran tersebut ada di Pulau Sumba, Pulau Flores dan Kabupaten Kepulauan lainnya.
"Stasiun Peringatan Dini Keamanan dan Keselamatan perairan yang akan dibangun oleh BAKAMLA RI di Kabupaten Kupang. Saya harapkan agar dibuat seperti di Kabupaten Manggarai Barat dan Kabupaten Alor dengan kelengkapan fasilitas standar dunia," harap Laiskodat.
Sementara itu, Direktur Kerjasama Badan Keamanan Laut Republik Indonesia, Sandy Latief mengatakan bahwa BAKAMLA RI bersinergi dengan Pemerintah Daerah guna mewujudkan keamanan dan keselamatan diwilayah perairan Indonesia dan wilayah Yuridiksi Indonesia.
"Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden. Fungsi kami tidak hanya sebagai etalase keamanan negara, melainkan juga sebagai pertahanan kedaulatan negara dengan langkah nyata yang dilakukan pembangunan Stasiun SPD di beberapa Provinsi termasuk di NTT," kata Laksamana Pertama Sandy Latief.
"Pak Gubernur, tentunya sinergi, kolaborasi dan arahannya menjadi masukan bagi kami dalam mengimplementasikan tugas pengabdian kami di Indonesia dan khususnya di NTT, " jelas Laksamana Pertama Sandy.
Turut hadir dalam audiens tersebut, Staf Khusus Gubernur Bidang Politik, Imanuel Blegur, Staf Ahli Gubernur, Jelamu Ardu Marius, Kepala Kantor Maritim Timur, Laksamana Pertama BAKAMLA Arif Sumartino, Kepala Stasiun BAKAMLA Kupang, Mayor Yeanny bersama tim.