Semarang, Gatra.com - Menghadapi cuaca esktrem akibat badai La Nina, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo meminta semua elemen masyarakat siaga bencana.
Permintaan Ganjar ini disampaikan saat memimpin apel kesiapsiagaan bencana di halaman kantor Gubernur Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Selasa (9/11).
Kegiatan apel diikuti Kapolda Jateng, Pangdam IV/Diponegoro, Kajati Jateng, BPBD Jateng, dan seluruh elemen kebencanaan hingga relawan di Jateng.
Menurut Ganjar, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jateng akan dilanda cuaca ekstrem berupa hujan lebat pada Desember akibat adanya La Nina.
“Desembar hujan tinggi, demikian pula Januari dan Februari akan tinggi lagi, maka kita harus siap siaga sampai April. Saya minta semua siap menghadapi situasi yang terburuk,” katanya.
Kepada seluruh kepala daerah, orang nomor satu di Pemprov Jateng ini meminta terus melakukan edukasi dan menyebarkan peta bencana sekaligus informasi pada masyarakat.
Kepala daerah agar menggandeng aktivis dan relawan kebencanaan, serta klompok-kelompok masyarakat juga bisa dilibatkan untuk terus memberikan edukasi.
“Gunakan early warning system meskipun dengan alat sederhana, bisa kentongan, ilmu titen dan lain yang masyarakat sudah paham,” ujarnya.
Ganjar menambahkan, tempat-tempat untuk pengungsian juga harus disiapkan khususnya di daerah-daerah rawan bencana sesuai dengan SOP protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Demikian juga dengan kebutuhan logistik mesti siap, peralatan lain pendukung pengungsian ready, tidak boleh ada yang rusak.
“Saya juga minta minimal sekali dalam bulan ini, digelar simulasi penanganan bencana agar masyarakat tahu dan siap menghadapi situasi terburuk,” ujarnya.
Selain kesiapsiagaan bencana, Ganjar meminta instansi di sektor kehutanan terus menggalakkan penanaman pohon dengan melibatkan masyarakat dan edukasi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Sambil menanam, kita standby terus. Mudah-mudahan tidak ada bencana, tapi kalau ada kita sudah siap semuanya,” kata Ganjar.
Sementara, pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Safrudin mengatakan, untuk menghadapi bencana telah menyiapkan 9.631 personel dengan berbagai kecakapan kebencanaan.
“Peralatan juga siap, sudah standby semuanya di daerah. Teman-teman BPBD Kabupaten/Kota juga sudah menggelar apel siaga, termasuk menyiapkan logistic,” ujarnya.
Safrudin menambahkan saat musim penghujan yang perlu diwaspadai adalah bencana banjir bandang dan tanah longsor.