Warsawa, Gatra.com – Polandia mengatakan telah menolak upaya ratusan migran serta pengungsi untuk memasuki negaranya dari tetangga timurnya, Republik Belarus atau Belarusia. Mereka juga mengatakan, ribuan migran lainnya tengah dalam perjalanan.
Stasiun berita Al Jazeera melaporkan pada Selasa (9/11), Polandia juga sudah mengerahkan tentara tambahan, penjaga perbatasan, dan polisi untuk menanggapi situasi di sepanjang perbatasan timurnya. Sementara itu, video yang dibagikan di media sosial konon menunjukkan orang-orang berjalan menuju perbatasan serta beberapa mencoba menembus pagar perbatasan kawat berduri dengan menggunakan sekop dan barang lainnya.
Perkembangan tersebut tampaknya menandakan eskalasi krisis yang telah "bergemuruh" selama berbulan-bulan. Di samping itu, Uni Eropa (UE) menuduh Belarusia mendorong para migran dari Timur Tengah dan Afrika untuk menyeberang ke blok itu melalui negara-negara anggota Polandia, Lithuania, dan Latvia dari Belarusia. Hal ini merupakan bentuk perang hibrida sebagai pembalasan atas sanksi Barat terhadap pemerintahan Presiden Republik Belarus, Alexander Lukashenko.
Lukashenko adalah sosok yang melancarkan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat di negaranya. Hal itu terjadi setelah ia memenangkan masa jabatan keenam dalam pemilihan presiden (pilpres) yang disengketakan serta diadakan pada Agustus tahun lalu, akan tetapi ia telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.