Intan Jaya, Gatra.com- Perang di Intan Jaya, Papua, terus berkecamuk. Kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terus melawan meskipun semakin terdesak. Terungkap bahwa kelompok itu ingin menguasai Blok B Wabu yang dikenal sebagai Gunung Emas. Peneliti Alpha Research Database Ferdy Hasiman mengatakan nilai potensinya setara dengan US$14 miliar atau nyaris Rp300 triliun.
Blok Wabu merupakan daerah pegunungan tak jauh dari area tambang milik PT Freeport Indonesia. Blok Wabu sebenarnya sempat masuk dalam area konsesi Freeport Indonesia, tepatnya sebagai bagian dari Blok B dalam kontrak karya yang didapat perusahaan tersebut sejak 1991 atau di era Orde Baru. Belakangan, Freeport melepas Blok Wabu dengan alasan ingin fokus menggarap tambang Grasberg, Papua.
Gusby Waker, Komandan Operasi Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII TPNPB-OPM Kemabu Intan Jaya menegaskan pihaknya tidak akan berhenti berperang melawan militer Indonesia. Dia mengaku pihaknya sudah siap untuk beperang melawan pasukan militer Indonesia. Waker menegaskan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya bersama mahasiswa, tokoh masyarakat, gereja, tokoh adat dan seluruh komponen masyarakat di kabupaten Intan Jaya menolak Blok B Wabu.
“Tidak boleh ada pembicaraan tentang blok B Wabu. Perang ini tidak akan berhenti sampai Papua merdeka. Blok Wabu itu kami akan kelola sendiri setelah merdeka," kata Waker kepada Suara Papua, 8/11.
"Dulu Indonesia tipu-tipu orang tua kami baru masuk ambil emas di Tembagapura. Sekarang kami sudah belajar, kami sudah siap beperang supaya Indonesia tidak ambil kekayaan alam kami,” tegas Gusby.
Dia juga membenarkan bahwa serangkaian penyerangan yang dilakukan TPNPB di wilayah Intan Jaya adalah atas perintahnya. “Mereka perang itu atas perintah saya. Tujuan kami jelas. Kami tolak Blok B Wabu. Dan kami berperang melawan Indonesia sampai kami merdeka di atas tanah kami. Indonesia jangan rampas kekayaan alam kami,” tegasnya.