Solo, Gatra.com - Selama beberapa waktu belakangan ini angka kasus Covid-19 di Kota Solo sangat rendah, bahkan sempat nol. Namun jumlah testing dipertahankan tetap tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Solo Siti Wahyuningsih, Senin (8/11). ”Hari ini nol kasus, kemarin hanya satu kasus, bahkan dua minggu lalu selama dua hari berturut-turut kasusnya nol. Memang akhir-akhir ini hanya satu digit,” katanya saat ditemui di Balai Kota Solo.
Meskipun selama beberapa waktu kasus bertambah, penambahannya tidak signifikan. Penambahan kasus tersebut juga dipicu program surveilans dari Kementerian Kesehatan.
”Besok ada tahap kedua. Kami juga belum tahu kalau angkanya naik lagi setelah program surveilans,” katanya.
Namun Pemkot Solo mempertahankan jumlah testing tetap tinggi. Hal ini sebagai antisipasi agar kasus tak bertambah signifikan.
”Hari ini kami angka testingnya sampai 605 orang. Jumlah ini termasuk tracing dan skrining kasus baru. Padahal untuk targetnya hanya 74 orang. Jumlah ini disesuaikan dengan angka kasus beberapa waktu belakangan. Namun kalau saat puncak kasus kemarin, dalam sehari kami bisa testing sampai 1.142 orang,” katanya.
Landainya tren kasus Covid-19 ini dipicu oleh beberapa hal. Faktor pertama karena angka vaksinasi sudah cukup tinggi. Di sisi lain, kekebalan di masyarakat sudab terbentuk karena banyak warga telah terpapar.
Namun ia meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sebab saat ini mulai banyak warga abai pada prokes. ”Ini yang disayangkan. Makanya saya minta ke masyarakat tetap prokes, terutama masker,” ucapnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan saat ini angka kasus Covid-19 di Kota Solo sudah melandai. Di samping itu, menghadapi gelombang ketiga Covid-19, Kota Solo dinilai sudah lebih siap.
”Kita sudah siap. Isolasi terpusat sudah kami siapkan. Oksigen konsentrator dan lainnya sudah punya cadangan. Jadi kita sudah bisa lebih siap,” katanya.