Karanganyar, Gatra.com - Seorang warga meninggal dunia akibat bencana alam tanah longsor di Desa Puntukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar Jateng, Minggu malam (7/11). Tanah longsor juga merusak bangunan serta menutup akses jalan di wilayah tersebut.
Korban bernama Sudarto (65) asal Dusun Genengrejo Rt 01/Rw X. Ia mengalami luka serius di lengan kirinya. Material bangunan dari dinding mengenai korban setelah longsoran talud menjebolnya. Saat itu, korban sedang mengobrol santai bersama tetangganya sekitar pukul 22.30 WIB. Dinding berukuran 6X4 meter ambrol.
“Ada sekitar 10 orang di situ. Pak Sudarto berada di tengah-tengah mereka. Di luar hujan deras. Tiba-tiba talud di belakang dinding ambrol. Tanah dan bilah-bilah bambu menyodok dinding sampai jebol. Material dinding yang ambrol mengenainya. Bebatuannya itu kan tajam. Melukai lengan kiri. Cukup dalam juga lukanya," kata Kades Puntukrejo, Suparno kepada Gatra. com, Senin (8/11).
Sebelumnya, korban masih sempat sadarkan diri ketika dilarikan ke Puskesmas oleh relawan dan keluarganya. Dari situ, korban dirujuk ke RS Dr Moewardi Solo. Tak berapa lama korban menghembuskan napas terakhir.
Suparno mengatakan Sudarto juga menderita sakit bawaan. Ia didiagnosa menderita gula darah. Dalam beberapa hari terakhir, Sudarto mengeluhkan penyakitnya kambuh. Suparno menceritakan kebutuhan khusus Sudarto usai mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu. Sudarto terpaksa kehilangan kaki kanannya.
“Pagi tadi sudah dimakamkan di Dukuh Kenteng. 400 meter dari rumahnya,” katanya.
Dikatakan, warganya melakukan kerja bakti pembersihan lingkungan pascalongsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar tujuh lokasi terdampak longsor di desa tersebut. Diantaranya tebing jalan, talud dan dapur rumah warga.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Bagoes Darmadi mengatakan enam jiwa sempat mengungsi. Warga khawatir terjadi longsor susulan yang mengancam jiwanya.
“Mengungsi sementara. Enggak sampai berhari-hari. Hanya semalam saja. Kami mengingatkan ekstra waspada. Masih ada potensi longsor susulan karena letak permukiman berada di bawah talud dan tebing jalan,” katanya.