Singapura, Gatra.com - Proyek ketenagalistrikan Indonesia memborong sejumlah penghargaan dalam beberapa kategori oleh pemeringkat Asia Power. Salah satu penerima penghargaan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10. Pembangkit berteknologi ramah lingkungan itu memeroleh salah satu penghargaan di kategori Coal Project Of The Year dan kategori di bidang teknologi ramah lingkungan dengan mengusung sistem OECD-Class USC CSFPP yang rendah emisi.
Pemberian penghargaan diumumkan pada Kamis, 4 November 2021 sekaligus membuktikan bahwa dunia internasional mengakui kiprah perusahaan Indonesia serta melihat peluang investasi di Tanah Air sangat menguntungkan dan kompetitif. Selain itu, proyek infrastruktur di Indonesia masih menjadi tumpuan penting bagi recovery ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Sekadar informasi, sektor investasi infrastruktur ketenagalistrikan Indonesia sudah beberapa kali mendapat apresiasi dunia internasional. Belum lama ini, IJ GLOBAL dan ALB Thomson Reuters mendapuk Proyek PLTU Jawa 9 dan 10 sebagai proyek dengan pendanaan project financing terbaik di bidang energi. Bahkan, dari sisi kesepakatan pendanaan, IJGlobal menilai proyek pembangkit berteknologi maju dan ramah lingkungan tersebut, tepat menjadi model untuk pembangkit listrik di Indonesia.
“Perusahaan Indonesia ini berhasil mengadaptasi pola pembiayaan seperti yang dilakukan di Timur Tengah. Ini adalah hal yang sangat baik, dan bisa menjadi model untuk pembangkit listrik di Indonesia ke depan,” kata Penasehat Pendanaan Proyek DBS Subash Narayanan, dikutip dari laman pengumuman IJGlobal Award.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung mengatakan, realisasi investasi untuk kebutuhan infrastruktur di 2021 terlihat bergeliat dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah menurutnya optimistis kondisi ini bisa terus berlanjut di 2022.
“Hal ini sejalan dengan proyeksi kenaikan total investasi tahun depan yang berada di kisaran 22-30% (yoy). Karena target investasi meningkat, Kemeninves/BKPM juga akan optimistis,” ujar Yuliot dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/11).
Kemeninvest/BKPM mencatat pada kuartal I-III/2021, realisasi investasi asing-domestik mencapai Rp659,4 triliun. Pencapaian itu lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp611,6 triliun.
Menurutnya, realisasi investasi ketenagalistrikan sendiri begitu menonjol sepanjang tahun berjalan. Investasi di sektor ini, bahkan masuk dalam realisasi modal terbesar di lima sektor. Rinciannya, investasi di sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp88,8 triliun); industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan (Rp82,7 triliun); transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp80 triliun); listrik, gas dan air (Rp59,4 triliun); serta pertambangan (Rp53,3 triliun).
“Jadi, karena secara umum target investasi 2022 naik, investasi di banyak sektor juga akan naik semua,” Yuliot menambahkan. Senada dengan itu, Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut, pada 2022 investor diperkirakan akan mengincar beberapa infrastruktur strategis. “Untuk infrastruktur lain, ada peluang investor asing juga tertarik membiayai beberapa Proyek Strategi Nasional (PSN). Seperti (sektor) energi, jalan tol, atau bendungan,” ujar Rendy.