Jakarta, Gatra.com – Ada banyak cerita dan berita dari Manggarai, mulai dari yang menyeramkan, mengharukan dan menyenangkan seperti Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company yang merayakan ulang tahun (ultah) ke-25 pada tahun ini. Bagi yang belum tahu cerita tentang dance company yang bermarkas di Jalan Padang, Manggarai, EKI akan menceritakannya dalam sebuah film pendek musikal berjudul Cerita dari Manggarai: Kenangan, Realita dan Harapan.
Dilansir dari siaran pers yang diterima Gatra.com pada Jumat, (5/11), film ini berisi potongan-potongan adegan musikal panggung yang merupakan reka ulang beberapa pementasan EKI sebelumnya, seperti Gallery of Kisses (2002) dan Miss Kadaluwarsa (2007), serta sneak preview pementasan musikal Ken Dedes yang akan tayang tahun depan. Film musikal ini didukung oleh Djarum Bakti Budaya.
Untuk menyambut penayangan film pendek musikal ini, EKI mengadakan acara live Nonton Bareng dan Meet & Greet bersama para pemain dan tim produksi Cerita dari Manggarai, melalui aplikasi GoPlay pada Minggu, 14 November 2021 pukul 19.30 Waktu Indonesia Barat (WIB). Diketahui, film pendek musikal ini digarap oleh sutradara Aji Rahmansyah dan Rusdy Rukmarata, penata musik Oni Krisnerwinto, penata artistik Iskandar Loedin, penata kostum Aiko Senosoenoto, dan produser Bayu Pontiagust.
EKI telah mementaskan musikal sejak tahun 2001, saat media sosial belum segencar saat ini. Musikal panggung pertama EKI, Madame Dasima, konon disebut-sebut sebagai musikal panggung live pertama di Jakarta, mungkin juga di Indonesia. Selama 20 tahun, EKI juga terus menggulirkan musikal demi musikal. Penonton setia EKI membanggakan garapan EKI yang tak kalah dengan Broadway, namun tentu ada kekhasannya.
"Salah satu alasan mengapa EKI adalah salah satu dance company yang bisa bertahan, bahkan di masa sulit ini, justru karena ada value yang mereka bawa, bukan sekadar kelompok seni pertunjukan saja," kata Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, yang sempat ikut mengajar para penari EKI pada masa awal pembentukannya.
Dalam film pendek musikal Cerita dari Manggarai, Direktur Artistik EKI yang juga pendiri dance company ini, Rusdy Rukmarata, ikut membawakan sebuah tarian berjudul Daddy O yang menampilkan figur ayah yang bangkit dari kuburnya bersama zombie-zombie seram nan cantik, setelah putrinya meracau panjang mengungkapkan kekecewaannya di hadapan nisan sang ayah.
Adegan ini merupakan bagian dari pertunjukan panggung musikal Miss Kadaluwarsa tahun 2007 yang kemudian "dihidupkan" kembali oleh Rusdy dan sejumlah penari EKI masa kini dalam film pendek musikal Cerita dari Manggarai.
Pada bagian akhir film pendek musikal Cerita dari Manggarai, ditampilkan cuplikan musikal terbaru EKI berjudul Ken Dedes yang rencananya akan dipentaskan tahun depan. Musikal ini dibintangi oleh seniman-seniman muda seperti Ara Ajisiwi, Elhaq Latief, Gusty Pratama, Josh Marcy, Muhammad Novalias Bari, dan Nala Amrytha.
"Film pendek musikal Cerita dari Manggarai ini semoga bisa mengobati rasa kangen penonton akan suguhan musikal. Dan semoga film pendek musikal ini menandakan babak baru, harapan baru, bagi EKI dan juga bangsa Indonesia, agar tahun depan seni pertunjukan Indonesia bisa kembali semarak setelah pandemi," tutur Aiko Senosoenoto yang kini juga menjabat sebagai anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).