Kendal, Gatra.com - Ketua DPRD Kendal, H Muhammad Makmun, menghimbau masyarakat mewaspadai potensi terjadinya bencana alam, saat memasuki musim penghujan yang diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan mendatang.
Pihaknya meminta pemerintah kabupaten melalui instansi terkait memberikan perhatian khususnya di beberapa titik rawan banjir. Salah satu yang menjadi sorotannya, kawasan Sungai Bodri yang hingga saat ini masih dalam pengerjaan.
“Rembesnya tanggul Sungai Bodri tahun lalu harus menjadi pelajaran kita bersama untuk mengantisipasi datangnya musim penghujan tahun ini. Kami mendesak beberapa titik rawan di Kawasan Sungai Bodri yang masih dalam pengerjaan agar dapat segera diselesaikan,” ungkap Makmun, Kamis (4/11).
Tak hanya ancaman banjir, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga mengingatkan potensi bencana longsor dan angin puting beliung.
Kendal wilayah atas, yang merupakan daerah pegunungan, rawan terjadi bencana longsor. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, beberapa kali terjadi longsor. Termasuk di beberapa titik jalan penghubung Weleri-Sukorejo dan Kaliwungu Boja, agar diperhatikan karena menyangkut akses lalulintas warga. Terkait kewenangan status jalan provinsi, agar bisa berkoordinasi dengan pihak terkait.
Di lain pihak, ketua dewan memberikan apresiasi kesigapan Pemerintah Kabupaten Kendal mengantisipasi ancaman bencana alam menghadapi musim hujan dan perubahan iklim.
Pihaknya berharap, melalui Apel Siaga Bencana pemerintah dapat mensinergikan sumberdaya yang dimiliki pemerintah dengan Satgas Bencana di tingkat desa.
Dalam arahan Apel Siaga Bencana, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, memberikan perhatian akan ancaman bencana banjir memasuki musim penghujan. Dikatakannya, beberapa wilayah berpotensi terjadi banjir saat terjadi curah hujan tinggi.
“Kita akui bencana banjir semisal curah hujan tinggi, masih ada beberapa titik di Kendal yang berpotensi banjir. Termasuk kawasan Sungai Bodri masih terdapat 6 titik rawan yang masih dalam pengerjaan,” jelas Dico.
Untuk mengantisipasi ancaman bencana, pihaknya telah meminta agar Posko Siaga Bencana di tingkat desa diaktifkan kembali. Pihaknya juga meminta setiap OPD dan seluruh pemangku kepentingan terkait berkoordinasi mempersiapkan personil dan peralatan yang dibutuhkan.
Dikatakan Pemkab Kendal menyediakan layanan panggilan darurat 112 untuk pelaporan kejadian bencana. Pihaknya meminta masyarakat dapat memanfaat layanan tersebut untuk memberikan pelaporan secara cepat.
Diberitakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) mengingatkan sejumlah daerah untuk mewaspadai bencana banjir dan longsor memasuki musim penghujan yang diperkirakan berlangsung dari bulan Oktober 2021 hingga April 2022.
Kendal merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki tingkat kebencanaan alam yang cukup tinggi. BPPD Kendal merilis telah terjadi bencana sebanyak 168 kali selama tahun 2021, sebanyak 151 merupakan bencana alam.