Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah masih terkendala alat berat untuk menyingkirkan material longsor yang menimbun aliran Sungai Ciherang di kawasan Curug Bandung, Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja, yang berpotensi memicu potensi banjir bandang ke perkampungan penduduk di wilayah hilirnya.
Kepala Unit Pelaksana (UPT) BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan, seluruh peralatan masih dikonsentrasikan untuk penanganan longsor di titik lain dan normalisasi Sungai Cigeugeumeuh di desa yang sama.
Alat berat itu dikerahkan di lokasi bencana yang langsung mengancam keselamatan penduduk dan butuh penanganan secepatnya. Selain itu, pihaknya juga terkendala akses jalan yang sulit dilalui alat berat lantaran harus menembus lereng sungai di pegunungan yang sangat curam.
“Yang jelas kami sudah harus dengan alat berat. Tidak bisa dengan manual. Karena memang alat berat sekarang lebih dkonsentrasikan di titik yang langsung bersentuhan dengan permukiman penduduk,” katanya, Jumat (5/11).
Di samping itu, kata dia, penanganan material longsor di hulu Ciherang juga butuh pengkajian lebih lanjut dan pertimbangan keselamatan operasional. Pasalnya, longsor masih terus berlangsung sehingga alat berat hanya bisa membuka aliran sungai.
Sementara, saat kembali hujan lebat, longsor akan menutup aliran sungai mengingat dimensi longsor yang cukup besar, yakni sekitar 150x100 meter.
“Kalau melihat kondisi cuaca seperti ini, akan hujan terus, nanti material longsor akan menutup aliran sungai tersebut.. Kalau alat berat sudah ada yang tidak terpakai, ini kan yang dari PUPR maupun BBWS masih dipakai semua (nanti diarahkan ke sana),” jelasnya.
Edi Sapto mengungkapkan hari ini alat berat Dinas PUPR maupun BBWS Citanduy masih berada di Limbangan kawasan bawah untuk penanganan longsor yang menutup akses jalan dan normalisasi Sungai Cigeugeumeuh. Pasalnya, jika tak segera ditangani, kawasan ini bisa saja kembali diterjang banjir luapan sungai jika hujan lebat kembali turun.
Diberitakan sebelumnya, longsor tebing setinggi 150 meter dan lebar sekitar 100 meter dilaporkan menimbun aliran Sungai Ciherang, Desa Limbangan, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan memicu ancaman banjir bandang ke lima dusun di dua desa di Kecamatan Majenang dan Wanareja.
Kepala Desa Limbangan, Harsono mengatakan longsor tersebut diperkirakan terjadi pada Senin malam (1/11) atau Selasa dinihari. Warga sempat mendengar suara gemuruh pada tengah malam dan diyakini berasal dari longsor besar tersebut.
“Ketinggian sekitar 150 meter. Terus lebar longsornya itu kurang lebih sekitar 100 meter lah. Kemiringan sekitar 60 derajat,” kata Harsono, Rabu sore.