Jakarta, Gatra.com – Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Koordinator Jawa Tengah (Jateng), Eko Adhi Pangarsa, mengatakan, kasus baru kanker di Indonesia mencapai sekitar 396 ribu. Serta angka kematian telah mencapai 234.511 atau sekitar 234 ribu kasus akibat penyakit tersebut, adapun total populasi Indonesia saat ini berada di angka 270 juta.
"Jadi ini adalah situasi kanker di Indonesia. Jadi kalau kita melihat populasi Indonesia yang 270 sekian juta, kita ketemu kasus baru itu sekitar 396 [ribu] dan kita lihat apa namanya, kematiannya agak cukup banyak, jadi sekitar 234 ribu," ungkapnya dalam virtual media briefing dengan tema "Orkestrasi Penanganan Kanker di Indonesia: Pasien merupakan Subjek Penting dalam Pelayanan Berkualitas" pada Kamis (4/11).
"Artinya bahwa kasus baru dan kasus kematian ini mempunyai selisih yang tidak terlalu banyak. Artinya, selisih ini tidak begitu jauh antara kasus baru dan kasus kematian," ujar Eko.
Ia mengatakan, prediksi dari World Health Organization (WHO), mortalitas kanker juga akan meningkat sekitar 32% pada tahun 2040 mendatang. Melihat dari angka statistik yang cukup tinggi tersebut, ternyata proporsinya itu akan banyak diderita oleh negara-negara berkembang.
Alasannya, kata Eko, karena akses terhadap skrining deteksi dini belum membaik, termasuk di Indonesia. Adapun akses ke fasilitas kesehatan yang baik, bermutu dengan pengobatan-pengobatan baru, juga masih sangat terbatas di negara-negara berkembang.
"Hal ini lah yang kemudian sebagai salah satu kontribusi bahwa negara-negara berkembang nanti akan mempunyai proporsi yang cukup tinggi di dalam angka kejadian maupun angka kematian akibat kanker," terangnya.