Home Ekonomi Merantau Jual Bakpao Tertimpa Musibah, Netizen di Kendal Galang Dana Bantuan

Merantau Jual Bakpao Tertimpa Musibah, Netizen di Kendal Galang Dana Bantuan

Kendal, Gatra.com – Netizen atau warganet tak hanya pintar mengkritik atau bahkan merundung (bully) jika ada sesuatu yang tidak lumrah terjadi dan diunggah (posting) di media sosial. Aksi kepedulian terhadap sesama juga kerap dilakukan para netizen untuk warga yang membutuhkan.

Seperti aksi kepedulian penggalangan dana yang dilakukan salah satu admin Liputan Kendal Terkini (LKT), Febriyanto Cahyo. Aksi ini dilakukan untuk membantu warga Kendal yang merantau di Kalimantan yang dilanda musibah. Sebut saja, Fiki Fatkhurrahman (22), warga Dusun Krajan, Desa Penyangkringan, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal, yang merantau di Tenggarong, Kalimantan Timur.

Warga Kendal ini mengalami musibah tersiram air mendidih ketika ia berjualan kue Bakpao saat mengadu nasib di perantauan.  Febriyanto Cahyo yang memang kesehariannya gemar bermedsos, mengungkapkan bahwa aksi penggalangan dana dilakukan untuk meringankan beban keluarga Fiki dalam pembiayaan perawatan di rumah sakit.

"Yang bersangkutan di perantauan hanya sendiri, tanpa sanak saudara. Udah gitu, dia juga tidak punya BPJS. Makanya kami dari LKT Kendal mengetuk hati para warga Kendal dan sekitarnya dengan menyalurkan bantuan melalui open donasi," ujarnya, Kamis (4/11).

Menurut Febri, sebelum info beredar, ia mendapat info dari rekan sesama admin di Kutai Kartanegara, ada warga Kendal sedang terkena musibah di Tenggarong. Ia juga menjelaskan, bagi para donatur yang akan menyumbangkan bantuan, bisa melalui InterActive QRIS, di instagram @LiputanKendalTerkini.

"Setelah dana terkumpul nanti, akan langsung kami salurkan kepada pihak keluarganya di Penyangkringan Weleri," pungkas Febri.

Menurut keterangan keluarga di Desa Penyangkringan Weleri, Fiki meninggalkan rumah untuk merantau sekitar bulan Mei 2021 lalu, setelah lebaran.

Menurut pihak keluarga, saat ini Fiki harus menjalani perawatan di Rumah Sakit AM Parikesit, Tenggarong, Kalimantan Timur, dengan luka bakar tubuh sekitar 65%.

 

1153