Home Politik Politisi Partai Gerindra Panen Papan Bunga Penolakan

Politisi Partai Gerindra Panen Papan Bunga Penolakan

Pekanbaru, Gatra.com – Politisi Partai Gerindra Kota Pekanbaru, Ginda Burnama, dikirimi papan bunga penolakan tekait jabatanya sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Kamis (4/11). 

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Muhammadiyah Riau, Aidil Haris, menyebut kiriman papan bunga tersebut menggambarkan publik menolak manuver politik yang dilakukan Ginda. 

Menurut Aidil, penolakan itu bisa dipicu oleh berbagai alasan, mulai dari publik tidak ingin ada suasana gaduh di Kota Bertuah, atau sebatas tidak suka cara yang dilakukan Ginda. 

"Secara politis, momen pergantianya memang mengundang sorotan, kenapa jabatan Plt itu muncul pada saat pembahasan APBD 2022 berlangsung," ungkapnya di Kota Pekanbaru, Kamis (4/11). 

Adapun jabatan Ginda sebagai Plt Ketua DPRD Kota Pekanbaru diperoleh pascadiberhentikannya politisi PKS, Hamdani, sebagai Ketua DPRD. Pemberhentian tersebut digelar pada Selasa (2/11) dalam rapat paripurna terkait, rekomendasi Badan Kehormatan DPRD Kota Pekanbaru tentang pemberhentian Hamdani selaku Ketua DPRD Kota Pekanbaru. 

Dikatakan Aidil, sulit bagi Ginda untuk mengelak dari tudingan "begal" politik lantaran dia lah yang diuntungkan dengan berhentinya Hamdani. Menurut Aidil, jabatan Plt Ketua DPRD dengan sendirinya memicu tanda tanya. 

"Seakan-akan ketika jabatan itu dipikul oleh Hamdani, ada agenda politik Ginda yang tidak bisa dieksekusi, sehingga Hamdani harus di-Plt-kan. Setahu saya, tidak ada itu Plt Ketua DPRD, sebab jabatan Ketua merupakan milik partai pemenang. Jadi kalau dipaksakan tentu jadi tanda tanya," ujarnya. 

Pantauan Gatra.com, selain dikirimi gambar papan bunga oleh Ormas Pemuda Pancasila, baliho bergambar Ginda pun dilempari telur. 

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Riau, Tito Handoko, menyebut bahwa pencopotan Hamdani selaku Ketua DPRD Kota Pekanbaru kental dengan muatan politis. 

"Sulit untuk menghindar dari sangkaan itu, selain lantaran DPRD sebagai lembaga poltik, juga karena jabatan Plt Ketua DPRD yang tidak lazim. Pun begitu, momenya berlangsung sebelum pengesahan APBD 2022, sehingga ada interpretasi politik anggaran yang coba diakomodir. Tinggal dilihat nanti, siapa yang diuntungkan oleh kebijakan anggaran itu, eksekutif kah, legislatif kah, atau eksekutif melalui legislatif?" katanya.

Sebagai informasi, Ginda merupakan menantu Wali Kota Pekanbaru, Firdaus. Firdaus akan memasuki masa purnabakti pada pertengahan tahun 2022.

483