Jakarta, Gatra.com- Pernyataan Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus dikecam. Aliansi Rakyat Kalimantan Utara menyesalkan ucapan Deddy yang disampaikan melalui akun media sosialnya tersebut.
Dalam statusnya, Deddy menyebut bahwa, "Di Kaltara banyak elit dan rakyat punya gelar PhD. Pemimpin Haus Duit dan Penggemar Hiburan Dangdut. Keren kan?". Hal itu kemudian menjadi masalah.
"Kalimat saudara Deddy Yevri Hanteru Sitorus adalah tuduhan keji tidak berdasarkan fakta serta data, karena menuduh seluruh pemimpin dan rakyat se-Kalimantan Utara (Kaltara) haus duit," kata Koordinator Aliansi Rakyat Kalimantan Utara Hasbullah, saat dihubungi, Rabu (3/11).
Menurut dia, sebagai anggota dewan yang terhormat, Deddy seharusnya bisa menjadi teladan bagi masyarakat Kalimantan Utara. "Bukan malah menurut kami sering membuat pernyataan yang mengganggu stabilitas dan menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat Kalimantan Utara," ujarnya.
Hasbullah menilai, sebagai anggota dewan yang memiliki banyak instrumen untuk memperbaiki tatanan di Kalimantan Utara, Deddy seharusnya menggunakan hal tersebut pada ruang dan aturan yang benar. Sehingga bisa membuktikan ucapannya, serta mengambil tindakan.
"Atau bahkan mengetahui siapa pemimpin haus duit dan bergentayangan di Kalimantan Utara, untuk memberikan peringatan secara formal atau bahkan melaporkan kepada pihak yang berwajib atau institusi hukum terkait lainnya," ungkap Hasbullah.
"Tidak sebaliknya mengumbar pernyataan yang mengandung unsur fitnah," sambung dia. Aliansi berpandangan, pernyataan Deddy telah melukai hati rakyat Kalimantan Utara. Apalagi, kata Hasbullah, hal seperti ini kerap dilakukan Deddy.
"Sering dilakukan berkali-berkali, sehingga apabila tidak diambil tindakan hukum dan upaya lainnya, maka apa yang dituduhkan oleh saudara Deddy Yevri Hanteru Sitorus adalah benar," tandasnya.
"Sehingga kami dari Aliansi Rakyat Kaltara Menggugat memberikan pernyataan sikap secara terbuka dan menjadi perhatian serius agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang," lanjut Hasbullah.