Home Ekonomi Crypto Jadi Mahar Nikah, Asset Digital Investasi Milenial

Crypto Jadi Mahar Nikah, Asset Digital Investasi Milenial

Palembang, Gatra.com- Memasuki era digital dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, membuat sudut pandang masyarakat lambat laun berubah. Segala sesuatu yang berbasis teknologi nampaknya sudah menjadi lifestyle kaum milenial, salah satunya yang tengah viral saat ini.

Pasangan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, Kaharudin dan Evi Wulandari bikin mahar nyeleneh. Mahar perkawinan yang biasanya uang atau emas digantikan dengan asset digital yang menurut mereka mempunyai nilai yang ekonomi dan menjanjikan.

"Mahar yang saya berikan ke istri asset digital berupa Degree Token Crypto (DCT) sebanyak 20 coin atau saat ini setara dengan Rp90.000.000,00, (Sembilan puluh juta rupiah). Sengaja tak pakai uang, karena DCT saya rasa lebih baik dan aman untuk investasi di kemudian hari," kata Kaharudin.

Menurut Kaharudin, memilih DCT atau asset elektronik sebagai Asset sebagai mahar lantaran DCT sangat bernilai dan aman serta nilainya akan terus bertambah. "Saya yakin di era sekarang semua serba mudah dan praktis tak perlu payah, termasuk dalam urusan investasi. Asset yang berbasis teknologi atau elektronik tentunnya menjadi pilihan yang tepat era digital," jelasnya.

Untuk diketahui, Degree Token Crypto yang digunakan Kaharudin sendiri atau disingkat DCT adalah Cryptocurrency atau Asset Crypto, aset dalam bentuk digital yang bisa diperjualbelikan atau digunakan sebagai alat transaksi atau investasi penyimpanan asset secara elektronik.

DCT adalah salah satu asset crypto karya cipta anak bangsa yang disosialisasi dan edukasi oleh PT KONAKAMI DIGITAL INDONESIA . Perusahaan yang berkantor pusat di Jalan Brigjen Hasan Kasim, Komplek Ruko Basilica ini mengklaim DCT sebagai asset digital yang saat ini tak kalah bersaingnya dengan asset crypto lainnya, seperti Bitcoin, Etherium, dan lainnya.

Dijelaskan Dobby Lega Putra CEO PT Konakami selaku sosialisator atau pengembang Asset digital DCT jika saat ini masyarakat mulai banyak yang memilih asset digital sebagai investasi bahkan alat bayar hingga mahar itu menandakan jika era digital sangat mendukung akan perkembangan ekonomi di suatu wilayah.

"Kehadiran kita sebagai sosialisator atau perusahaan pengembangan teknologi digital Memiliki visi Mencerdaskan dan menyejahterahkan masyarakat melalui teknologi digital," katanya.

1960