Blora, Gatra.com- Perbuatan kurang pantas dilakukan oknum guru di sebuah SMP di Kecamatan Cepu Kabupaten Blora Jawa tengah. Oknum guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu diduga memegang payudara siswinya saat pembelajaran di kelas.
Sejauh ini sudah dua korban yang mengaku menjadi korban perbuatan tidak senonoh oknum guru sebut saja Kunyuk Susu (KS) itu. Dari informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula saat Kunyuk menyampaikan pelajaran di kelas. Secara tiba-tiba, tangan Kunyuk meremas payudara Belimbing (nama samaran). Belimbing lalu menceritakan kepada temannya Kedondong (nama samaran). Ternyata, Kedondong juga menjadi korban guru Kunyuk.
Kemudian kedua siswi itu menceritakan kepada orang tua masing-masing. "Saya sudah mendatangi sekolah dan bertemu kepala sekolah dan guru yang bersangkutan. Kami minta agar kasus ini segera ditindaklanjuti. Kalau bisa oknum guru tersebut dimutasi dan diberi sanksi tegas," kata Mama Semangka (MS) salah satu orang tua korban.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blora Hendi Purnomo mengaku telah menerima informasi dugaan pelecehan itu. Pihaknya pun telah memanggil oknum guru tersebut untuk dimintai klarifikasi.
"Saya dapat informasi begitu. Kemarin (Senin) sudah langsung saya panggil melalui GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan). Sudah kita lakukan BAP (Berkas Acara Pemeriksaan) juga," kata Hendi melalui saluran telepon, Selasa (2/11).
Dijelaskan Hendi, dalam klarifikasi yang dilakukan terhadap oknum guru itu, Kunyuk berkilah tidak mengaja memegang payudara siswinya. "Katanya saat kita klarifikasi dia tidak sengaja. Waktu itu katanya sedang bergerombol, nah secara tidak sengaja tersentuh keras," ucapnya. Sedang pandemi kok desak-desakan?
Hendi mengaku kasus ini juga telah diselesaikan secara kekeluargaan. Meski begitu, ancaman sanksi tetap menunggu oknum guru tersebut.
"Kasus ini juga telah diselesaikan kekeluargaan. Kemarin yang bersangkutan juga telah membawa surat pernyataan damai dengan orang tuanya. Pihak sekolah dan orang tuanya sudah bertemu dan berkomunikasi diselesaikan secara damai. Tapi kemarin tetap kita panggil dan BAP," terangnya.