Semarang, Gatra.com - Kasus Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng) cenderung menurun. Saat ini tercatat sebanyak 19 daerah di Jawa Tengah tercatat nihil kasus Corona.
Hal ini terungkap pada rapat penanganan Covid-19 yang dipimpin Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (1/11).
Ke-19 daerah yang nihil kasus Covid-19 adalah, Wonosobo, Temanggung, Tegal, Sragen, Kabupaten Semarang, Rembang, Pemalang, Pekalongan, Kudus, Kota Tegal, Kota Solo.
Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kota Magelang, Kabupaten Karanganyar, Grobogan, Demak, Boyolali, dan Banjarnegara.
“Memang ada beberapa daerah pada 31 Oktober lalu tercatat nol kasus baru Covid-19. Tapi jangan kemudian teman-teman merasa wah tempatku sudah nol, kita sudah bebas sebebas-bebasnya. Tidak, kecuali tempat itu adalah satu pulau sendiri,” kata Ganjar.
Sedangkan sejumlah daerah masih ditemukan kasus Covid-19, seperti Cilacap dan Banyumas masing-masing 13 kasus, Kota Semarang dan Klaten (lima kasus), Pati (tiga kasus), Wonogiri, Purbalingga, Kendal dan Blora (dua kasus), Sukoharjo, Purworejo, Kabupaten Magelang, Kebumen, Jepara, Brebes dan Batang (satu kasus).
Lebih lanjut, Ganjar Pranowo menyatakan kendati kasus Covid-19 di Jateng membaik namun, meminta semua tidak euforia dan merasa bahwa mereka sudah bebas dari Corona.
“Meski nol kasus namun tidak menutup kemungkinan adanya penularan. Faktanya, masih banyak orang keluar masuk dari berbagai daerah dan berseliweran di sana,” ujarnya.
Ganjar meminta kepada semua bupati/wali kota mengebut vaksinasi Covid-19 sampai akhir Desember 20221 dan terus mengingatkan warganya tetap menjaga protokol kesehatan.
“Saya meminta pada Bupati/Wali Kota tetap waspada dengan tetap disiplin protokol kesehatan. Masker tidak boleh dicopot. Satpol PP bersama TNI/Polri harus tetep jalan untuk patroli. Edukasi harus terus dilakukan sambil menunggu vaksin selesai,” katanya.
Ganjar menambahkan, stok vaksin Covid-19 untuk Jateng memang saat ini cukup banyak. Namun, ada kendala yakni vaksin Pfizer yang dikirim ke Jateng tidak dilengkapi dengan alat suntikannya.
Selain itu, ada salah satu daerah yang tidak mau menerima vaksin Johnson n Johnson. Padahal, stok vaksin itu sudah terlanjur dikirim dari pusat.
“Wonogiri bilang tidak mau vaksin Johnson n Johnson padahal sudah dikirim. Ya sudah, kita pindahkan ke daerah lain yang mau. Yang begini-begini sebenarnya tidak terjadi jika vaksin diberikan ke kami, bukan langsung ke daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda Jateng, Sumarno menyatakan, cakupan vaksinasi Covid-19 terus meningkat. Untuk vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 60,16%
“Untuk dosis kedua sudah 34,33 persen dan dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sudah 93,58 persen,” katanya.