Jakarta, Gatra.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan harapannya kepada alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam acara Welcoming Alumni LPDP 2021, pada Senin (01/11).
Menkeu menuturkan bahwa penerima beasiswa yang dapat meneruskan pendidikan di jenjang tertinggi, merupakan porsi sangat kecil dari penduduk Indonesia, hanya sekitar 0,01 persen. Menkeu meminta kesempatan yang diberikan negara ini membuat Alumni LPDP terus berkontribusi untuk Indonesia.
“Anda adalah modal atau aset negara yang sangat berharga bagi Republik Indonesia. Anda semuanya harus memberikan yang terbaik dan setia kepada cita-cita membangun Indonesia menjadi sebuah bangsa dan negara yang maju, bermartabat, adil dan makmur,” ujar Menkeu dalam acara Welcoming Alumni LPDP 2021, Senin (01/11).
Acara Welcoming Alumni LPDP tahun ini adalah “Sahitya Sagraha Dwipa” yang artinya “Bergerak Bersama Membangun Negara”. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai tema yang diangkat sangat penting, karena saat ini Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 yang berpengaruh sangat fundamental dan signifikan seluruh bangsa di dunia.
“Banyak negara masih berjuang menghadapi tantangan Covid-19 dan memulihkan masyarakat dan ekonominya. Oleh karena itu, bergerak bersama membangun negara menjadi sangat penting. Diibaratkan dan dibayangkan menjadi sebuah semangat untuk kita bersama-sama membangun kembali akibat dampak Covid yang memang tidak ringan,” ujar Menkeu.
Menkeu menyampaikan bahwa penerima beasiswa LPDP meningkat secara sangat signifikan. Beasiswa LPDP diberikan pertama kali tahun 2013 untuk 1.555 penerima. Pada tahun 2021 ini, LPDP telah menyekolahkan 27.997 pemuda-pemudi Indonesia dengan 44 persen atau 12.505 penerimanya bersekolah di universitas di luar negeri terbaik di dunia.
“Yakinkan diri Anda sendiri bahwa Anda adalah orang-orang yang memiliki privilege dan ingin memberikan lebih banyak lagi bagi bangsa dan negara Indonesia atau bagi kemanusiaan yang adil dan beradab. Anda semuanya memiliki waktu dan peluang serta kesempatan yang sama,” ujar Menkeu.
Di sisi lain, LPDP memahami bahwa banyak bagian dari Indonesia yang begitu beragam yang membutuhkan afirmasi sehingga LPDP memunculkan program afirmasi.
“Ini merupakan wujud dari tekad kita untuk bisa menangkap dan memelihara bahwa Republik Indonesia, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam kelompok, suku, agama, dan regional. Tidak semuanya pada saat ini memiliki kesempatan yang sama. Mereka perlu untuk diberikan afirmasi,” kata Menkeu.
Menkeu mengungkapkan 65 persen penerima beasiswa LPDP berasal dari luar Pulau Jawa. Hal tersebut menunjukkan pemihakan pembangunan sumber daya manusia yang makin merata sehingga masyarakat di luar Pulau Jawa juga memiliki kesempatan yang sama untuk maju.
“Tekad ini menggambarkan semangat kita untuk menjaga Republik Indonesia sebagai sebuah bangsa dan negara yang begitu beragam, bhinneka, namun kita memiliki tekad satu yaitu membangun dan memajukan Republik Indonesia,” kata Menkeu.