Kendal, Gatra.com - Selama musim kemarau, 11 armada pemadam kebakaran milik kantor Satpol PP dan Damkar Kabupaten Kendal Jawa Tengah, telah tercatat memadamkan 130 kejadian kebakaran di Kendal. Tugas berat ini dilakukan 106 petugas Damkar Kendal yang terbagi di 5 sektor, yakni Sektor Kendal, Kaliwungu, Weleri, Boja dan Sukorejo.
Dibalik tugas berat, itu petugas Damkar mengaku sangat kesulitan mencari sumber air yang dibutuhkan saat terjadi bencana kebakaran.
Kendala itu diakui Kepala Seksi (Kasie) Operasional dan Pengendalian Kebakaran, Ria Listianasari usai menggelar apel bersama dan launching pemanfaatan layanan 112 di Alon-alon Kendal, Senin (1/11).
"Alhamdulillah kita memiliki peralatan yang memadai untuk memadamkan api jika terjadi musibah kebakaran. Namun kami masih sangat kesulitan dalam mencari sumber air saat memadamkan api," kata Ria.
Selain kesulitan mencari sumber air, Ria juga menyampaikan kendala-kendala yang dialami saat bertugas, seperti kurangnya pasokan air dari hidrant yang tersedia di sejumlah tempat. Pasokan kebutuhan air kurang memadai disebabkan masih gabung penyaluran pipa kebutuhan air minum masyarakat (PDAM).
"Pipa ini harusnya dipisahkan karena jika siang hari saat petugas membutuhkan debit airnya kurang memadai. Minimnya debit air disebabkan pada saat bersamaan kebutuhan air bersih pada masyarakat cukup tinggi," ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa tugas Damkar sesuai dengan SOP yang ada. Jjika terjadi kebakaran harus segera tiba dilokasi paling lambat 15 menit sejak terima pelaporan. Waktu tersebut merupakan waktu terpanjang yang dibutuhkan agar bisa segera tiba di lokasi kebakaran.
Pihak Damkar Kendal terus berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat tanpa pandang bulu.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto yang menerima laporan kendala yang dialami petugas Damkar saat bertugas, berjanji akan mengkoordinasikan dan dalam waktu dekat memanggil PDAM, untuk dapat menganggarkan biaya pemisahan pipa merah untuk pemadam kebakaran dan pipa biru untuk PDAM.
"Nanti PDAM akan segera kita panggil," kata Dico.
Terkait launching pemanfaatan nomor kedaruratan 112, ia mengatakan bahwa, layanan tersebut sudah berjalan sesuai yang diharapkan. Namun dia mengakui bahwa nomor layanan kedaruratan itu belum tersosialisasi dengan baik.
"Akan terus kita digencarkan agar masyarakat mengetahuinya," tandasnya.