Home Ekonomi Riau Berharap Bantuan Pemerintah Pusat Atasi Kemacetan

Riau Berharap Bantuan Pemerintah Pusat Atasi Kemacetan

Pekanbaru, Gatra.com - Ketua Komisi IV DPRD Riau, Parisman Ihwan, menyebut kucuran dana negara diperlukan untuk membantu kota Pekanbaru mengurai kemacetan di persimpangan Garuda Sakti. Jalur ini merupakan ruas penghubung antara Kabupaten Kampar menuju Kota Pekanbaru. 

Menurut politisi Partai Golkar ini, alasan mendasar dari pelibatan Jakarta (pemerintah pusat) atas persoalan kemacetan di kota Pekanbaru, karena status jalan negara di persimpangan Garuda Sakti. 

"Ruas tersebut merupakan jalan negara karena menghubungkan kendaraan dari provinsi Sumatera Barat menuju ibukota Riau, Pekanbaru, dengan melewati Kabupaten Kampar. Jadi infrastruktur yang dibangun memang harus pakai dana negara," ungkapnya di Kota Pekanbaru, Senin (1/11). 

Rencananya pemerintah Provinsi Riau mengusulkan pembangunan jalan layang (fly over) di persimpangan Garuda Sakti. Parisman menyebut, dalam pembangunan jalan layang tersebut pemerintah daerah bisa berkontribusi sebatas penyusunan detail enginering desain (DED). Sedangkan konstruksi jembatan butuh gelontoran dana pemerintah pusat. 

Parisman mengatakan,sebagai daerah sentra sawit di Indonesia, ruas jalan lingkar luar di Kota Pekanbaru menjadi beban dalam melancarkan logistik minyak sawit menuju tol Pekanbaru-Dumai. Kelancaran persimpangan Garuda Sakti memiliki peran vital bagi ekonomi negara. 

"Jadi bukan sebatas itu jalan negara yang menghubungkan Sumbar dengan Riau, tapi untuk Riau sendiri persimpangan tersebut termasuk rute yang dilalui truk logistik pada jalur lingkar luar Kota Pekanbaru. Jadi truk logistik baik dari Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuansing melewati akses ini," kata Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) Provinsi Riau ini. 

Terkait besaran dana yang dibutuhkan untuk proyek fly over Garuda Sakti, Parisman belum bisa memastikan anggarannya. Namun sebagai gambaran dari dua proyek fly over yang tuntas digarap di Kota Pekanbaru, yakni fly over simpang SKA 
sebesar Rp149.673.665.000 dan fly over pasar pagi Arengka mencapai Rp75.532.651.000.

Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, menyebut salah satu upaya mengurangi kemacetan di ruas jalan kota Pekanbaru adalah merelokasi bandara internasional Sultan Syarif Kasim, yang berlokasi di pusat kota. 

Keberadaan bandara di pusat kota, bukan hanya memicu kemacetan di beberapa ruas jalan, tapi juga membuat perkembangan kota tersendat di beberapa kecamatan, terutama kecamatan Marpoyan Damai dan Kecamatan Bukitraya. 

Adapun persimpangan Garuda Sakti merupakan jalan yang digunakan penduduk dari arah Kota Bangkinang, ibukota Kabupaten Kampar, menuju bandara Sultan Syarif Kasim. Kabupaten Kampar sendiri merupakan kabupaten berpenduduk terbanyak kedua di Riau, dengan jumlah mencapai 780 ribu jiwa. 

Selain menjadi jalur utama penghubung Kota Bangkinang dengan Kota Pekanbaru, persimpangan Garuda Sakti juga merupakan pintu masuk menuju Kecamatan Tampan, kecamatan paling banyak penduduknya di Kota Pekanbaru dengan jumlah 250 ribu penduduk. Belakangan kecamatan ini mengalami pemekaran.

157