Banyumas, Gatra.com - Dalam sebulan, Desa wisata Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng),  menerima dua penghargaan sekaligus. Setelah meraih prestasi Desa Wisata Terbaik se Jateng, kali ini giliran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Saka Tunggal, Desa Cikakak menyabet juara pertama pada Kategori Konvensi di Jambore Pokdarwis Tingkat Provinsi Jateng  2021.

Kepala Desa Cikakak, Akim mengatakan, kerja keras pengembangan masyarakat di sektor pariwisata selama dua tahun belakangan ini mulai membuahkan hasil. Tidak hanya dalam hal prestasi, tapi juga peningkatan perekonomian masyarakat.

"Artinya kami, ke depan tinggal mempertahankan dan mamajukan pembangunanya di sektor pariwisata, tentunya tidak lepas dari binaan dan pedampingan dari pemerintah kabupaten Banyumas, melalui Dinporabudpar (Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata)," kata Akim, Minggu (31/10).

Menurut dia, prestasi yang diraih Desa Cikakak merupakan dukungan dari semua pihak, baik pemerintah kabupaten dan pelaku wisata. Dukungan ini, diharapkan dapat berlanjut untuk mewujudkan kemandirian pengelola wisata di desa.

Selain Pokdarwis Saka Tunggal, pemenang kedua adalah Pokdarwis Karang Jahe Beach Rembang, dan pemenang ketiga diraih oleh Pokdarwis Arum Sari Batang. Sedangkan Pokdakwirs Lembah Sari Serang Purbalingga (harapan 1), Pokdarwis Sitalang Salatiga (harapan 2), dan Pokdarwis Wana Lestari Wonosobo (harapan 3).

Sementara itu, untuk lomba Apresiasi Kelembagaan, Pokdarwis Lembah Asri Serang Purbalingga, menjadi juara pertama, juara kedua Pokdarwis Gendewa Klaten dan juara ketiga diraih Pokdarwis Nirwana Sunrise Magelang. Sementara untuk harapan 1 diraih Pokdarwis Ngrombo Kuncoro Sukoharjo, Pokdarwis Bombat Batang (harapan 2), dan Pokdarwis Arum Sari Batang sebagai harapan 3).

Para pemenang dan Apresiasi Kelembagaan penghargaan berupa trofi, uang pembinaan dan piagam.

Kasi Kemitraan dan Kelembagaan Dinporapar Jateng, Supomo mengatakan, Lomba Konvensi tahun ini dilaksanakan secara virtual, karena situasi masih pandemi.

"Para peserta lomba mengirimkan video ke panitia di Dinporapar Jateng untuk dinilai oleh para juri. Para peserta mengikuti tes tertulis, studi kasus dan paparan secara online melalui zoom meeting dan langsung dinilai oleh juri," kata Supomo yang juga ketua panitia penyelenggara.