Cilacap, Gatra.com– Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sepakat dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) untuk meningkatkan kapasitas Refused Derived Fuel (RDF) pada tahun kedua kerja sama. Sampah tersebut diubah menjadi material bahan bakar setara batu bara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniyati mengatakan bahwa pemerintah dan PT SBI berencana akan meningkatkan kapasitas pengolahan sampah menjadi RDF yang sebelumnya 120 ton per hari menjadi 140 ton per hari.
“Tidak ada lagi sampah yang tidak ditangani. Sampah segar semua akan langsung diolah ke RDF. Karena kita bisa menambah kapasitas menjadi 140-150 ton per hari, kita juga akan mengambil sampah dari TPA Kepudang Kroya untuk mengatasi masalah persampahan di wilayah sana sehingga di Kroya pun sampahnya sudah diangkut kesini,” ucapnya, dalam keterangannya, Sabtu (30/10).
Tren positif terus ditunjukkan dalam kerja sama ini. Sejak beroperasinya, RDF tidak ada lagi timbunan sampah rumah tangga di TPA. Sampah segar langsung diolah menjadi bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Melihat kesuksesan pengolahan sampah menjadi RDF, Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk melakukan penandatanganan adendum perjanjian kerjasama peningkatan pengelolaan sampah dan pengembangan sumber daya manusia di kabupaten cilacap tahun kedua.
Direktur Manufaktur PT SBI Tbk Lilik Unggul mengatakan perjanjian tahun kedua pada intinya adalah melanjutkan apa yang telah dilakukan pada tahun pertama. “PT SBI ditunjuk sebagai operator dan off taker atau pemanfaat. Jadi Kerjasama tetap sama, tapi disamping itu, kita juga menyiapkan nantinya untuk peralihan RDF untuk bisa dioperasikan oleh tim Pemda,” kata Lilik.
Selain itu, Lilik juga menyampaikan bahwa sebelumnya RDF Plant ini sempat diragukan oleh beberapa pihak. Namun pada akhirnya banyak pemerintah daerah lain yang tertarik untuk mengadopsi teknologi ini untuk pengolahan sampah.
“Alhamdulillah selama setahun ini pengoperasian RDF Plant berlangsung dengan lancar dan menjawab keraguan dari beberapa pihak. Karena ini adalah pilot pertama, tentunya banyak yang mempertanyakan. Tapi sekarang permintaan dari pemda lainnya gencar sekali. Mereka ingin mencontoh apa yang dilakukan di Cilacap,” jelasnya.
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji berterima kasih atas kepedulian dan perhatian PT SBI terhadap pengelolaan dan pengolahan sampah di Cilacap. Bupati berharap, kerja sama ini dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia agar RDF semakin maju.
“Mudah-mudahan ini menigkatkan SDM menjadi lebih baik. Kita tidak bisa diam dan berpuas diri, harus terus (dilanjutkan). Jangan sampai pihak lain yang belajar dari sini lebih maju. Ini juga tantangan untuk DLH.” Tuturnya.
Tatto juga menegaskan agar Cilacap dapat menjadi Singapore of Java maka semua sampah harus tertangani. Sehingga Cilacap bisa menjadi kabupaten yang bersih dan sehat.