Home Kesehatan Kematian Akibat Kanker Meningkat, Cilacap Masih Kekurangan Provider IVA Test

Kematian Akibat Kanker Meningkat, Cilacap Masih Kekurangan Provider IVA Test

Cilacap, Gatra.com – Kesadaran perempuan di Cilacap, Jawa Tengah untuk melakukan deteksi dini IVA Test (visual inspection with acetic acid) dan Sadanis (Pemeriksaan Payudara Klinis) dinilai masih rendah. Di lain sisi, angka kematian pada perempuan akibat akibat kanker terus meningkat dari waktu ke waktu.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Cilacap, dr. Ira Tanti Syamsul Aulia Rachman mengatakan kondisi ini dipengaruhi adanya budaya malu dan tabu untuk melakukan tes. Selain itu, kurangnya tenaga provider IVA di Kabupaten Cilacap menjadi kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam menyukseskan gerakan deteksi dini IVA Test dan Sadanis tersebut.

Dari 39 Puskesmas baru ada 12 Puskesmas yang terdapat tenaga provider untuk melakukan deteksi dini IVA Test dan Sadanis. Karena itu, TP PKK Kabupaten Cilacap menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pencegahan Kanker Pada Perempuan Melalui Deteksi Dini IVA TEST dan SADANIS di Gedung Sumekar pada Jumat (29/10/2021).

“Kepedulian TP PKK Kabupaten Cilacap terhadap angka kematian yang diakibatkan oleh kanker terutama pada perempuan terus meningkat dari waktu ke waktu. Kanker serviks dan kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama tingginya kasus kematian ini,” katanya, dalam keterangannya.

Melihat fenomena ini, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mendorong kegiatan pencegahan kanker pada perempuan dengan melakukan Gerakan Deteksi Dini IVA Test dan Sadanis secara massif.

“PKK sebagai mitra pemerintah memiliki peran sebagai penggerak, motivator, katalisator, komunikator dan organisator untuk meningkatkan upaya capaian IVA Test di semua wilayah,” jelasnya.

Senada dengan Ira, Ketua TP PKK, Tetty S. Pamuji menegaskan program ini perlu diutamakan karena masih banyak perempuan yang kurang memahami akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksinya.

“Program ini sangat penting karena dimana ada perempuan sehat pasti negaranya juga sehat. Oleh karena itu, harus ada terobosan ke depan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya deteksi dini ini,” kata Tetty.

“Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi dan kerja sama yang baik antar OPD dengan kami sebagai penggerak PKK di semua tingkatan dengan organisasi perempuan yang ada di Cilacap, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menyukseskan program kerja TP PKK ini,” imbuh Tetty.


 

1260