Banyumas, Gatra.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk mengedukasi publik agar makin cerdas finansial melalui sekolah pasar modal (SPM) hasil kerja sama dengan Universitas Indonesia dan PT Reliance Sekuritas disambut positif kalangan pengusaha muda. Hal itu terlihat pada pembukaan kelas pertama offline yang digelar di Pendopo Kabupaten, Kamis (28/10).
Tak kurang dari 40 pelaku usaha Wonosobo yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tampak antusias mengikuti SPM yang dibuka langsung oleh Bupati Afif Nurhidayat tersebut.
Secara tegas, Bupati bahkan menyatakan diri untuk menjadi pendaftar pertama SPM Wonosobo-UI, demi menimba ilmu terkait dunia pasar modal dan investasi sehat menuju kecerdasan finansial.
“Setiap keputusan yang kita ambil, harus disertai dengan ilmu yang cukup agar tidak sampai salah langkah, termasuk salah satunya ketika kita berkeinginan mengelola keuangan maupun investasi secara baik dan benar, maka Sekolah pasar modal ini tempat yang tepat sehingga saya tidak ragu untuk mendaftar pertama,” tegas Afif, dalam keterangannya, Kamis malam.
Ia berharap langkahnya juga diikuti warga masyarakat Wonosobo yang memiliki minat serupa untuk berinvestasi di sektor pasar modal. Lebih lanjut, Afif juga menegaskan bahwa kondisi pandemi Covid-19 tak semestinya melemahkan optimisme warga masyarakat, mengingat di setiap keadaan musibah, selalu akan muncul hikmah yang bisa dipetik.
“Dengan adanya pandemi ini kita semua menjadi lebih melek teknologi, contohnya kalau selama ini handphone biasanya hanya untuk telepon atau medsos, sekarang kita bisa memanfaatkan untuk sarana pertemuan virtual, bahkan di dalamnya kini banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi baru yang sangat mendukung kebutuhan hidup, termasuk pengelolaan keuangan,” bebernya.
Sebab itu, Afif meminta agar fasilitasi SPM yang disediakan Pemkab Wonosobo dengan Universitas Indonesia dan juga didampingi PT Reliance Sekuritas dapat dimanfaatkan masyarakat, agar terhindar dari modus-modus investasi bodong maupun iming-iming pinjaman online ilegal yang saat ini tengah marak.
Senada dengan Bupati, Dede Suryanto dari program pendidikan vokasi keuangan UI menyebut sejumlah hal penting dalam mengelola investasi masih banyak yang belum diketahui publik. “Bahkan sebagian besar masyarakat belum mampu menentukan tujuan berinvestasi selain sekedar ingin cepat meraih keuntungan finansial dalam tempo cepat,” imbuh Dede.
Menurut pria kelahiran Majalengka tersebut, masyarakat kerap salah dalam mengambil instrumen investasi dan jatuh dalam kerugian finansial. Melalui sekolah pasar modal, Dede menyebut setiap peserta tidak hanya dikenalkan dengan instrumen aman investasi, melainkan juga akan diberikan pemahaman lain tentang bagaimana seluk beluk pengelolaan keuangan, sehingga terwujud kecerdasan finansial yang berujung pada kesejahteraan hidup.
“Seri kegiatan dalam sekolah pasar modal ini, kedepan juga akan ada penguatan sektor UMKM, sehingga terwujud UMKM yang tangguh, sampai juga pada klinik saham Online yang menyediakan kesempatan bagi siapa saja peserta SPM yang ingin berkonsultasi perihal dunia investasi, trading, saham dan lainnya,” urai Dede.
Respons dari para pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI Wonosobo untuk mengikuti SPM, diakui Dede luar biasa, karena nantinya keikusertaan mereka bakal sangat bermanfaat dalam upaya penguatan usaha dan upaya menciptakan kondisi keuangan usaha yang lebih sehat.