Banyumas, Gatra.com – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2021 di Banjarnegara, Jawa Tengah bernuansa berbeda. Kali ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bersama masyarakat melakukan gerakan tanam pohon sebagai wujud cinta kepada bumi pertiwi.
Sebanyak 500 pohon jenis bintamin dan akasia dekuren di tanam di Bukit Sipandu. Kegiatan ini juga melibatkan Perhutani BKPH Karangkobar KPH Banyumas Timur, Komunitas Lintas Agama Satu Bumi Satu Saudara, BPDAS Serayu Opak Progo, PSHT, Disparbud dan BPBD Banjarnegara serta Kelompok Relawan Bukit Petarangan.
Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan Indonesia memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa. Namun jika tidak dirawat dan dijaga maka akan menimbulkan persoalan yang akan mengubah sesuatu yang indah itu menjadi bencana.
“Tanah longsor saat musim penghujan tiba dan kekeringan waktu kemarau panjang datang mengakibatkan alam dan lingkungan rusak, dan berdampak tidak baik bagi kehidupan disekelilingnya,” katanya, dalam rilis pers yang diterima, Kamis sore (28/10).
Syamsudin mengatakan, diperlukan sebuah upaya jangka panjang agar alam dan lingkungan tetap indah dan lestari, salah satunya dengan gerakan menanam pohon. Menanam pohon adalah cara manusia peduli kepada alam dan lingkungan. Baginya menanam pohon tidak hanya memiliki nilai konservasi, tetapi juga menjadi wujud cinta pada tanah air.
"Menanam pohon untuk merawat dan melestarikan lingkungan adalah wujud rasa cinta kita pada ibu pertiwi," katanya saat kegiatan Upacara Hari Sumpah Pemuda dan Tanam Pohon di Bukit Sipandu, Desa Karangtegah, kecamatan Batur.
Syamsudin berharap kegiatan menanam pohon di Bukit Sipandu ini bisa memantik semangat siapapun dan dimananpun untuk melakukan hal yang sama. Dia menginginkan semangat menanam tidak luntur di tengah masyarakat Banjarnegara. Masyarakat harus paham dan sadar akan pentingnya menanam pohon serta dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang.
Sebagian besar wilayah di Kabupaten Banjarnegara rawan bencana tanah longsor. Maka gerakan menanam pohon perlu terus dilakukan sebagai jawaban persoalan tersebut.
"Mari kita hidupkan semangat konservasi di Banjarnegara dan kita wariskan pada generasi kita selanjutnya, tentang sejengkal tanah harus bermakna tanaman," ujarnya
Syamsudin juga berpesan agar generasi muda tidak abai akan arti penting Sumpah Pemuda. Komitmen bersama untuk cinta tanah air para pemuda saat itu harus ditanamkan ke dalam hati sanubari generasi muda saat ini, agar bisa menghadirkan rasa persatuan dan kesatuan dalam memiliki, peduli dan menjaga ibu pertiwi.
"Beri persembahan yang bemakna bagi ibu pertiwi. Kita tandai rasa cinta tanah air dengan menanam pohon bersama," tandasnya.