Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengusulkan dibentuk tim untuk mengkaji harga PCR test paling wajar agar tidak menimbulkan fitnah di masyarakat.
“Menurut saya perlu ada tim pengkaji berapa harga PCR test paling wajar. Agar tidak terjadi fitnah-fitnah dalam konteks sedang melakukan kontrol atau sedang berbisnis,” katanya kepada wartawan di Semarang, Rabu (27/10).
Keberadaan tim pengkaji, lanjut Ganjar, agar bisa mengkaji lebih detail dan transparan bisa jadi harga dapat ditekan lebih murah lagi. Tim bisa juga mengkaji PCR test bisa digantikan dengan antigen test yang lebih murah atau menggunakan GeNose C19.
Dalam konteks perhubungan atau transportasi pemegang otoritas memiliki peran penting untuk menentukan atau memberikan jaminan aman tanpa melakukan tes Covid-19.
“Umpama bila penerbangan memang betul dirasa aman ya nyatakan saja itu aman sehingga kita tidak perlu melakukan tes. Pemegang otoritasnya saya kira penting untuk menentukan itu. Kebijakan Presiden tentu sangat menyenangkan buat masyarakat,” ujarnya.
Presiden Jokowi sebelumnya meminta agar biaya PCR test ditunkan menjadi Rp300 ribu. Biaya PCR test saat ini rata-rata di atas Rp300 ribu.
Ketentuan PCR test berlaku bagi para penumpang transportasi pesawat terbang. Kebijakan ini menimbulkan pro kontra.
Ganjar menambahkan, terkait ancaman gelombang ketiga Covid-19 pada perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih menyiapkan skenario terbaik.
“Kalau menurut sayat skenario yang jauh lebih baik saat Nataru nanti adalah tidak menambah hari libur,” ujarnya.
Kepada masyarakat, Ganjar berpesan agar masyarakat lebih baik berlibur di tempat masing-masing sebagai langkah antisipasi penyebaran kasus Covid-19 yang saat ini sudah menurun.
“Kami selama dua bulan ke depan akan menggenjot vaksinasi Covid-19. Bila capaian vaksinasi tersebut bisa digenjot setidaknya bisa membantu dalam mencegah adanya gelombang ketiga Covid-19,” katanya.