Jakarta, Gatra.com – Kementerian Investasi mencatat, realisasi investasi di Indonesia pada kuartal III 2021 sebesar Rp216,7 triliun. Nilai ini turun -2,8% dibandingkan dengan kuartal II 2021 (QoQ), tetapi tumbuh 3,7% jika dibandingkan kuartal III 2020 (YoY).
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menyatakan, kuartal III 2021 merupakan periode terberat bagi realisasi investasi. Sebab, Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang luar biasa sejak awal Agustus hingga pertengahan September.
“Tetapi, itu bukan sesuatu yang membuat kita menyerah. Kita harus menghadapi itu dengan kreativitas berpikir untuk bagaimana bisa tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, yang salah satu instrumennya adalah investasi,” ungkap Bahlil dalam konferensi pers daring, Rabu (27/10).
Menurut Bahlil, kenaikan kasus Covid-19 pada kuartal III 2021 mengakibatkan pihaknya mampu bekerja maksimal hanya selama satu setengah bulan. Namun, Kementerian Investasi tetap terus bekerja mengawal perusahaan secara end-to-end.
Bahlil menjabarkan, sebanyak Rp113,5 triliun (52,4%) investasi di kuartal III 2021 merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Jumlah tersebut tercatat tumbuh 6,8% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) dan tumbuh 10,3% daripada kuartal III 2020 (YoY).
Sementara itu, realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp103,2 triliun atau 47,6% dari capaian investasi kuartal III 2021. Nilai itu turun -11,6% dibandingkan kuartal II 2021 (QoQ) dan turun -2,7% secara YoY.
Hingga kuartal III 2021, realisasi investasi tahun ini telah mencapai Rp659,4 triliun. Capaian ini setara 73,3% dari target yang ditetapkan sebesar Rp900 triliun. Sebanyak Rp327,8 triliun (49,7%) di antaranya berasal dari PMDN, serta Rp331,6 triliun (50,3%) dari PMA.