Kendal, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal Jawa Tengah menggelar Rembug Stunting sebagai bentuk komitmen dan keseriusan percepatan pencegahan stunting. Kegiatan yang digelar di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Rabu (27/10), diselenggarakan secara hybrid dengan sekitan 100 peserta hadir secara offline untuk penandatanganan komitmen dan selebihnya hadir secara virtual.
Ibu Bupati Kendal sekaligus ketua TP PKK Kendal, Chacha Frederica, menekankan agar sosialisasi pencegahan stunting dapat menyeluruh dan harus benar-benar bisa dipahami oleh masyarakat. "Masalah stunting ini bukan hanya karena masalah ekonomi, bahkan ada anak-anak yang berasal dari keluarga mampu tapi mengalami stunting. Stunting ini dikarenakan pola asuh yang salah." terang Chaca.
Istri dari orang nomor 1 di Kabupaten Kendal mengatakan, sosialisasi pencegahan stunting ke masyarakat, khususnya kepada ibu-ibu hamil harus bisa dilakukan secara door to door. "Datengin rumahnya satu-satu langsung, agar lebih dekat dengan sasaran dan apa yang kita sosialisasikan tentang pencegahan stunting ini bisa lebih mendalam. Saat melakukan sosialisasi pun kita harus bisa menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, jangan pake bahasa yang tinggi-tinggi," tuturnya.
Chacha Frederica juga menekankan kepada salah satu desa yang memiliki angka kasus stunting tertinggi yaitu Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo, untuk membangun tambak ikan. Pembangunan tambak ikan, kata Chaca, sangat penting, mengingat dengan mengkonsumsi ikan dapat mencegah stunting.
Sementara itu, Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengatakan, Rembug Stunting sengaja digelar dengan mengundang sejumlah dinas terkait agar permasalahan stunting dapat segera tertangani secara terintegrasi.
Dalam kesempatan tersebut, bupati menekankan agar pengembangan SDM menjadi fokus bagi seluruh stakeholder untuk bersama-sama berupaya mencegah stunting. "Kabupaten Kendal ini harus bisa fokus mengembangkan SDM agar dapat menghadapi Revolusi Industri 4.0. SDM kita harus dijaga dan diperhatikan, sehingga masyarakat bisa ikut berpartisipasi juga dan tidak hanya jadi penonton di daerahnya," kata Dico.
Menurut Dico, stunting di Kendal jika tidak dicegah dipastikan berdampak besar terhadap penciptaan SDM di Kabupaten Kendal, apalagi selama ini belum ada perhatian lebih terhadap stunting di Kendal.
"BKKBN sudah memberikan fasilitas untuk pencegahan stunting. Sekarang saatnya tugas kita untuk mendosialisasikan soal stunting, karena saat ini pencegahan stunting sudah menjadi tanggung jawab kita bersama," tandasnya.