Sukoharjo, Gatra.com - Sebanyak 29 eks napiter telah kembali ke lingkungan masyarakat. Puluhan mantan teroris ini tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, dari pantauan Polres Sukoharjo, sejauh ini proses reintegrasi sosial para eks napiter ini sudah berhasil. Seperti mantan terpidana kasus terorisme Bom Bali Jilid I Joko Triharmanto (44) alias Jack Harun kini kian sukses menjalankan bisnis kulinernya.
Sedangkan ada sekitar enam Napiter yang masih menjalani proses hukum.
"Contoh Bang Jack Harun sudah berhasil membuat usaha warung makan soto dan cukup laris. Artinya masyarakat sudah bergaul lagi, tapi ada beberapa yang belum berhasil," katanya.
Jack sendiri membuka warung makan di Gang Kurma 6, Dusun Tangkil Baru, Desa Manang, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, yang diberi nama Soto Bang Jack. Bisnis itu sudah dilakoni Jack Harun sejak 5 tahun yang lalu.
Jack mengaku, selama berwirausaha, pasang surut sudah ia alami, hingga berganti-ganti bidang usaha. Pada akhirnya ia memantapkan untuk menekuni bisnis kuliner Soto Seger miliknya.
"Saya keluar dari penjara tahun 2008 sempat ikut restoran di Solo milik teman saya selama beberapa bulan, tidak sampai satu tahun," ungkapnya.
Setelah keluar dari restoran milik temannya, pria kelahiran di Kulonprogo itu kemudian membuka toko Komputer selama dua tahun. Namun karena bisnis kurang peminat, dia pun memutuskan membuka angkringan di dekat Korem 074 Warastratama/Solo.
"Itu saya bertahan 9 bulan karena saat itu musim hujan, dan kita mendorong gerobak, sehingga cukup menguras tenaga," ujarnya.
Hingga akhirnya dia membuka warung Soto bersama istrinya yang dianggap sebagai bisnis yang mudah untuk dijalankan, karena menu makanan masyarakat umum.
"Awal-awal buka itu rasanya belum pas, suka duka ada saat itu," jelasnya.
Dengan menyewa tanah di Kawasan Desa Manang, dia mulai merintis usaha Sotonya pada tahun 2016 lalu. Banyak saran dan kritikan yang ia terima saat membuka warung Sotonya itu.
"Semua masukan itu kita coba selama itu baik. Kalau baik kita gunakan, kalau gak cocok ya kita gak pakai," ucapnya.
Untuk meramu Soto Segernya itu, dia membutuhkan waktu sekira dua tahun. Hingga menemukan rasa yang disukai pelanggannya. Setelah 5 tahun menggulati bisnis Sotonya, kini Bang Jack menyewa tanah yang lebih besar dengan biaya Rp 5 juta per tahun, yang kemudian dia bangun.
"Saya mulai pindah mulai Desember 2020 karena sewa tanahnya habis. Dan disini lebih luas, bisa menyediakan parkir," ucapnya.
Selain tempat yang lebih besar, kini Soto Bang Jack juga telah memiliki 5 karyawan. Harga di warung makan Soto Bang Jeck ini cukup terjangkau, soto sapi ukuran besar hanya Rp7.000 saja.
Sementara untuk soto sapi ukuran kecil dan soto sato ayam ukuran besar dibandrol Rp5.000, dan untuk soto ayam ukuran kecil hanya Rp3.000.