Medan, Gatra.com - Pandemi Covid-19 yang masih menimpa negeri ini, dinilai berpengaruh terhadap kemampuan belajar bagi siswa khususnya di Medan, Sumatera Utara (Sumut). Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus didukung dengan proses pemulihan kemampuan agar anak dapat mengikuti dengan baik.
Project Manager Gugah Nurani Indonesia (GNI), Anwar Suhut mengatakan, kebijakan terhadap sistem belajar selama pandemi, dampak buruknya yang dilihat adalah penurunan kemampuan belajar bagi anak didik. Hal tersebut disebabkan berbagai hal, termasuk ketersediaan bacaan selama masa pemberlakuan pembatas kegiatan sosial. Penurunan ini terjadi di seluruh tingkatan pelajar.
"Itu sasaran kami, pemulihan pembelajaran anak didik. Kami berharap dengan berbagai program dan kolaborasi yang dilaksanakan, dapat mendukung pemulihan belajar anak memasuki masa PTM khususnya di Medan," katanya, Selasa (26/10).
Menurutnya, saat ini GNI sedang bekerjasama dengan perguruan tinggi di Medan, yakni pembenahan perpustakaan. Termasuk perbaikan dan penataan manajemen perpustakaan agar dapat mendukung pemulihan dan menumbuhkan minat belajar pada siswa. Disebutkannya, program yang sudah berjalan yakni bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), melaksanakan pelatihan Manajemen Perpustakaan untuk guru dan kepala sekolah tingkat SD hingga SMA sederajat di Kelurahan Medan Belawan II.
"Melalui kegiatan ini, agar sekolah akan melakukan program khusus untuk memulihkan kemampuan belajar anak, salah satunya untuk program membaca, yang bisa dipusatkan di perpustakaan yang mereka miliki di sekolah," jelasnya.
Anwar menuturkan bahwa GNI yang selama ini konsisten mendampingi kehidupan dan tumbuh kembang anak di sejumlah kawasan di Sumut, optimistis program untuk kembang tumbuh anak di dunia pendidikan dapat maksimal jika dilakukan dengan konsep kolaborasi.
"GNI dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kota Medan, sudah mulai mendiskusikan rencana-rencana pengembangan tingkat literasi di daerah ini, salah satunya adalah dengan pengembangan Taman Baca Masyarakat (TBM), yang nantinya juga bisa bekerja sama dengan sekolah-sekolah di Kelurahan dan Kecamatan," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemko Medan, Dr Adlan SPd MM mengatakan, pelatihan manajemen perpustakaan sangat penting bagi sekolah. Menurutnya, kualitas perpustakaan sekolah di daerahnya saat ini masih butuh perhatian serius. Masih ditemui perpustakaan yang tidak tertata dengan baik sehingga menjadi hambatan munculnya minat baca.
"Perpustakaan sekolah belum tertata, malah menjadi gudang. Menumpuk bangku rusak, buku yang tidak dipakai, bahkan ada sepeda penjaga sekolah masuk ke perpustakaan. Kondisi inilah harus dibenahi," ungkapnya.
Adlan menegaskan, minat baca dan literasi itu muncul karena didukung dengan perpustakaan yang bagus, berkualitas, tersusun rapi. Melalui program kerjanya selaku kepala daerah, berupaya mendorong minat baca, salah satu kegiatan membangun Taman Baca Masyarakat, yang tersebar di 21 kecamatan.
Kepala UPT Perpustakaan UMSU, Muhammad Arifin MPd menambahkan, banyak sekolah yang membutuhkan sentuhan perguruan tinggi dalam memajukan perpustakaan. "Inilah saat kita berkolaborasi. Kami memiliki SDM, dan teknologi sehingga perkembangan perpustakaan sekolah bisa setara kemajuan dengan perpustakaan perguruan tinggi," katanya.