Home Hukum Keluarga Relakan Kematian Gilang, tetapi Tuntut Penjelasan

Keluarga Relakan Kematian Gilang, tetapi Tuntut Penjelasan

Karanganyar, Gatra.com – Jenazah Gilang Endi Saputra tiba di rumah duka di Dusun Keti, Desa Dayu Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Senin (25/10), pukul 16.00 WIB. Jenazah diautopsi di RS Dr Moewardi Solo untuk memastikan penyebab kematiannya.

Selama autopsi berlangsung, keluarga sudah menggali liang lahat di permakaman dusun tak jauh dari rumahnya. Di sana pula dimakamkan paman dan bibinya yang belum lama ini menghadap yang kuasa karena sakit.

Jenazah putra sulung pasangan Sunardi-Endang Budiarti tersebut diturunkan dari mobil ambulans Relawan Puntukrejo Maju (RPM) Karangpandan kemudian disemayamkan sesaat di dalam rumah. Kesemptan itu dipakai para pelayat memberikan penghormatan terakhir dengan menyalatkannya. Isak tangis dan histeris memecahkan suasana hening rumah duka. Namun ibu dan bapak Gilang tampak lebih tegar. Mereka mengikuti proses autopsi sampai pemakamannya.

Ditemui wartawan usai pemakaman, Sunardi mengaku sudah melepaskan kepergian anaknya. Hanya saja ia meminta kepolisian maupun UNS memberikan penjelasan logis penyebab kematian putra sulungnya. Ia sempat diberitahu putranya itu kesurupan kemudian diruqiyah saat menjalani diklat Menwa Universitas Sebelas Maret (UNS).

"Mengapa jenazahnya ada luka-luka. Tolong beri penjelasan. Jangan hanya bicara anak saya kesurupan lalu dirukiyah. Saya enggak mau berprasangka buruk pada siapa pun," kata Sunardi.

Tampak hadir di rumah duka, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof. Ahmad Yunus, Dekan Sekolah Vokasi Drs. Santoso Tri Hananto M.Acc, Ak, dan sejumlah perwakilan kampus UNS.

"Keluarga besar UNS turut berduka, atas wafatnya Gilang Endi Saputra, mahasiswa Prodi K3 Sekolah Vokasi UNS. Gilang mahasiswa yang pintar, cerdas, rajin, dan berprestasi. Akhlaknya baik dan aktif dalam berbagai program Sekolah Vokasi," kata Prof, Ahmad Yunus, dalam sambutannya.

Sebagaimana diberitakan, Gilang, mahasiswa Diploma IV K3 Sekolah Vokasi UNS itu meninggal dunia saat menjalani diklat Menwa.

1208