Beijing, Gatra.com - Seorang pejabat kesehatan di China pada hari Minggu, meminta pihak berwenang atau Satgas Covid-19 mengingatkan semua wilayah untuk meningkatkan pemantauan dan menyerukan pengurangan perjalanan lintas provinsi, karena kekhawatiran penyebaran wabah COVID-19 terbaru.
China yang sebagian besar telah menahan virus meski bertekad untuk membasmi wabah lokal sporadis, terutama menjelang Olimpiade Musim Dingin 2022 pada bulan Februari.
Lebih dari 100 kasus yang ditularkan secara lokal dan telah dikonfirmasi selama seminggu terakhir di 11 wilayah provinsi, dengan sebagian besar terkait dengan 13 klaster wisata yang berbeda.
Juru bicara Komisi Kesehatan Nasional, Mi Feng mengatakan ada peningkatan risiko wabah yang kemungkinan dapat menyebar lebih jauh dan dibantu “faktor musiman,” di sejumlah wilayah.
Wakil direktur komisi Wu Liangyou menambahkan varian Delta menyebabkan wabah juga sangat mudah menular dan menyebar cepat. Ia menyebut penyebaran varian tersebut berbeda dari Covid-19 sebelumnya, apalagi menunjukkan bahwa kasus baru tersebut berasal dari sumber baru dari luar negeri.
Pihak berwenang telah melarang agen perjalanan melakukan tur lintas provinsi yang melibatkan daerah yang dianggap berisiko tinggi terkena virus, dan telah memberlakukan penangguhan nasional pada beberapa layanan perjalanan, yang menghubungkan sejumlah tempat wisata.
Ibu kota Beijing mengatakan akan memberlakukan pembatasan ketat pada perjalanan ke kota oleh orang-orang yang pernah ke kabupaten dengan setidaknya satu infeksi.
China juga gencar memberikan suntikan penguat kepada orang dewasa yang dosis terakhirnya setidaknya enam bulan sebelumnya, dengan kelompok prioritas termasuk pekerja esensial, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah.
Data menunjukkan antibodi yang ditimbulkan oleh vaksin, termasuk suntikan yang paling sering digunakan dari Sinovac dan Sinopharm, menurun dalam beberapa bulan.
Otoritas kesehatan juga mengatakan pada hari Minggu bahwa sekitar 75,6 persen populasi China telah menerima dosis vaksin lengkap pada 23 Oktober, atau sekitar 1,068 miliar orang.
Kepala ahli program imunisasi di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, Wang Huaqing mengatakan China tidak akan terus memberikan suntikan booster kepada orang-orang, tanpa batas waktu.
“Bahkan jika nanti perlu diperkuat, jumlah boosternya terbatas,” kata Wang dalam briefing tersebut, dikutip reuters, Minggu (24/10).
“Kami berharap di masa depan akan ada vaksin yang lebih baik dan prosedur vaksinasi yang lebih baik, untuk mencapai perlindungan yang kuat di antara masyarakat,” tambahnya.