Karanganyar, Gatra.com-Badan Pusat Statistik (BPS) mengambil sampel daerah lumbung pangan dalam menyiapkan sensus pertanian tahun 2023. Tujuannya menyediakan data bagi pemegang kebijakan nasional.
"Kita menguji coba sensus ini di Karanganyar. Bersamaan dengan Wonogiri, Brebes, Malang dan Purbalingga. Ini merupakan uji coba kedua setelah empat kabupaten di Jawa Barat," ujar M Habibullah, Deputy Bidang Produksi BPS Pusat, Sabtu (23/10).
Baca juga : Pertanian Jadi Sektor Penopang Perekonomian saat Pandemi
Sasaran sensus adalah pihak-pihak yang menangani langsung tanaman pangan mulai bercocok tanam, pascapanen sampai distribusi komoditas tersebut. Ia menyebut kelompok tani menjadi pihak paling diutamakan dalam penggalian data.
Dari situ akan diketahui data soal ketahanan pangan, misalnya rekomendasinya daerah mana cocok untuk ketahanan pangan padi, daerah tertentu cocok dikembangkan untuk jagung, dan lainnya. Termasuk perlunya sawah lestari di suatu daerah jika memang diperlukan dan daerah mana yang cocok untuk penyediaan sawah lestari. Dengan data itu, diharapkan tidak akan salah sasaran pemberian bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan bidang pertanian.
Baca juga : Keberagaman Pangan Masyarakat Adat Perlu Data Akurat
Termasuk di dalamnya untuk menentukan Rencana detail kebutuhan kelompok (RDKak) bagi petani untuk mendapatkan subsidi pupuk yang selama ini dikeluhkan. Dengan data itu akan diketahui kebutuhan pupuk yang layak bagi daerah tersebut sesuai data luasan sawah. Rencananya survei akan dilakukan di beberapa daerah di Karanganyar seperti Ngargoyoso, Mojogedang, Karangpandan, Colomadu, dan daerah lain di Karanganyar yang menjadi basis pertanian.