Melbourne, Gatra.com- Sekitar lima juta warga Melbourne yang mendiami kota kedua terbesar di Australia itu, akhirnya bisa keluar rumah. Kini, warga Melbourne tengah menikmati akhir pekan pertamanya seusai rangkaian penguncian wilayah akibat Covid-19 dengan berpesta di jalanan sambil menyaksikan live music, memadati pub, bar dan restoran hingga penuh sesak. Setelah sebelumnya Melbourne melakukan lockdown yang diberlakukan sejak 5 Agustus 2021.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Sabtu, (23/10) Melbourne, telah mengalami 262 hari atau hampir 9 bulan pembatasan selama 6 kali penguncian wilayah sejak Maret 2020 lalu. Masa lockdown Melbourne diketahui melampaui periode penguncian yang diberlakukan di Ibu Kota Buenos Aires, Argentina selama 234 hari.
Sementara itu, meskipun turun hujan pada Sabtu pagi, (23/10) namun orang-orang di sana tampak mengantri untuk pergi ke tukang cukur dan sarapan di restoran. Di mana semuanya telah dibuka hanya untuk yang sudah divaksinasi.
Rekaman dari media sosial menunjukkan, pada Jumat malam, (22/10) orang-orang mengadakan pesta di jalanan yang bersifat spontan di Melbourne Tenggara dan banyak yang bersukacita dengan minuman mereka di sebuah pub bersama teman-temannya. Tetapi, sebagian besar gerai ritel tetap tutup.
Di samping itu, dengan wabah varian Delta yang terus menyebar, terdapat 1.750 kasus Covid-19 baru dan 9 kematian akibat virus menular tersebut pada hari Sabtu di negara bagian Victoria itu. Meski demikian, saat adanya pelonggaran pembatasan di negara tersebut, malah membuat tingkat vaksinasi mencapai angka 70%.
Pihak berwenang mengatakan pelonggaran lebih lanjut akan dilakukan setelah 80% warga Victoria sepenuhnya divaksinasi, di mana diperkirakan angkanya dapat mencapai pada akhir pekan depan. "Jangan mengendur, mari kita tingkatkan kecepatan saat kita mencapai tonggak 80%. Tetapi, juga tonggak vaksinasi 90%," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Victoria Jeroen Weimar pada hari Sabtu, (23/10).