Jakarta, Gatra.com – Dunia pertanian sejatinya membutuhkan regenerasi, khususnya keterlibatan generasi milenial. Sebab, perlu ada upaya mentransfer kemampuan terkait penggunaan dan penerapan teknologi di bidang pertanian.
Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam webinar yang diselenggarakan GATRA Media Group, Jumat (22/10). Pembacaan sambutan Mentan diwakilkan kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry.
Syahrul mengatakan, masyarakat dunia telah memasuki era industri 4.0. Keberadaan teknologi digital, smart farming, dan teknologi informasi akan memainkan peran besar dalam kemajuan pertanian. Terlebih, pangan merupakan salah satu unsur penting kedaulatan suatu negara.
“Hasil inovasi teknologi pertanian diharapkan bisa memberikan solusi permasalahan pertanian di tanah air. Selain itu, juga dapat mendorong kemandirian bangsa serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Menurut Syahrul, kemampuan memproduksi kebutuhan pokok pangan secara mandiri akan mengukuhkan ketahanan pangan suatu bangsa. Kementerian Pertanian memberi perhatian besar dan serius terhadap lahirnya inovasi-inovasi teknologi di bidang pertanian.
Upaya tersebut mesti dilakukan untuk mempercepat realisasi kedaulatan pangan. Pasalnya, pertanian yang produktif, handal, berkualitas, kompetitif, berkelanjutan, dan ramah lingkungan dapat tercermin dari implementasi inovasi-inovasi yang menjadi penopangnya.
“Indonesia sebagai negara agraris harus terus mendorong praktik pertanian ke level yang lebih baik dan berdaya saing. Namun, langkah inovasi untuk percepatan kedaulatan pangan tidaklah mudah dan menghadapi banyak tantangan,” ujarnya.
Syahrul menyatakan, tantangan terbesar di antaranya pada proses inovasi itu sendiri yang membutuhkan ekosistem ideal dan baik. Kemudian, juga butuh jaminan pada tahap implementasinya oleh para petani maupun pelaku usaha di bidang pertanian.
“Agar inovasi di bidang pertanian menjadi bagian yang terintegrasi dari hulu ke hilir, maka perlu ditingkatkan riset ilmiah yang memiliki fokus pada peningkatan mata rantai bidang pertanian unggulan di tanah air,” ungkapnya.