Paris, Gatra.com- Tentara Prancis membunuh seorang komandan dari kelompok jihad yang dekat dengan Al-Qaeda yang beroperasi di sepanjang perbatasan bermasalah Mali dengan Burkina Faso, staf umum tentara mengumumkan Kamis, 21/10. Demikian AFP.
Nasser Al Tergui adalah orang nomor dua di brigade Gourma-Serma dari Kelompok Pendukung untuk Islam dan Muslim (Jamaat Nasr al-Islam wal Muslimin), kata pernyataan Prancis. Al Tergui, yang bergabung dengan Al-Qaeda di Maghreb Islam pada 2012, memiliki "tanggung jawab operasional utama" dalam kelompok pendukung. "Dia terutama mengkhususkan diri dalam menanam alat peledak improvisasi", menurut pernyataan itu.
Kematiannya "akan mengurangi kapasitas untuk membahayakan kelompok teroris bersenjata yang dikenal melakukan serangan terhadap pasukan lokal dan berbagai tindakan kekerasan terhadap penduduk setempat," tambahnya.
Sebuah pesawat tak berawak melihat kendaraan yang diyakini membawa Al Tergui dan lima anggota brigade lainnya sekitar 100 kilometer (60 mil) barat laut Gossi pada 15 Oktober. Hari berikutnya sebuah operasi diluncurkan untuk mencegat kendaraan, yang menolak untuk berhenti. "Dua serangan udara dilepaskan, kendaraan hancur dan lima penumpang dinetralisir," kata militer.
Serangan itu terjadi setelah pemerintah sementara Mali minggu ini mempercayakan kementerian urusan agamanya untuk berbicara dengan kelompok-kelompok jihad, sebuah kebijakan yang ditentang keras oleh bekas kekuatan kolonial Prancis.
Hubungan antara Bamako dan Paris berada pada titik terendah dalam beberapa tahun, di tengah frustrasi Prancis atas kudeta militer yang serius di negara Afrika barat berpenduduk 19 juta orang itu.
Dikerahkan ke Mali sejak 2013 untuk memerangi aktivitas jihad yang mematikan, kekuatan sekitar 5.000 tentara Prancis berpotensi ditarik setengahnya pada awal tahun depan.