Purworejo, Gatra.com - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menggelar vaksinasi Covid-19 dosis 2 bekerja sana dengan Polres, Dinkes dan Ormas Pro Jokowi (Projo) Purworejo, Kamis (21/10). Pelaksanaan vaksinasi bertempat di Obyek Wisata Pantai Dewaruci, Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
"Sebagai organisasi wartawan, PWI yang menaungi banyak media, tidak hanya berfokus pada urusan terkait jurnalistik. Lebih pada itu, PWI juga berupaya untuk merespon kondisi sosial melalu program-program yang disepakati oleh anggota," jelas Ketua PWI Purworejo, Aris Himawan saat mengunjungi kegiatan vaksinasi.
PWI Purworejo memiliki program PWI peduli yang kegiatannya lebih mengarah pada aspek sosial. Vaksinasi ini salah satunya, dengan mendorong percepatan vaksinasi diharapkan kekebalan komunal dan segera terwujud sehingga kehidupan masyarakat kembali normal, tidak terkecuali kehidupan media.
"Sejak awal pandemi, PWI menaruh perhatian lebih terhadap percepatan penanganan Covid-19. Kami aktif mendorong anggota untuk membertikan hal-hal terkait penanganan pandemi sekaligus menjadi kontrol sosial bagi stakeholder terkait," kata Aris.
Sebagian anggota organisasi tertua di Indonesia ini jjuga ikut andil dalam program kerja sama Dewan Pers dan Satgas penanganan covid-19 nasional, yakni fellowship jurnalisme Ubahlaku.
"Beberapa kali PWI juga berupaya menggandeng stakeholder, komunitas atau berbagai elemen masyatakat untuk mengadakan bakti sosial beruapa pemberian bantuan serta santunan bagi warga terdampak pandemi," ungkapnya.
Kurang lebih 2.000 warga Kabupaten Purworejo mengantri untuk mendapat vaksin dosis kedua. Gencarnya vaksinasi ini sebagai upaya agar capaiannya segera di atas 50%. Sehingga Kabupaten Purworejo bisa turun ke level 2 PPKM.
"Saya imbau teman-teman wartawan baik anggota PWI ataupun bukan anggota agar dalam mencari berita tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Jangan lupa 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas)," pungkas Aris.