New Delhi, Gatra.com - Hampir 200 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor di India dan Nepal.
AFP melaporkan, Kamis (21/10), para ahli mengatakan cuaca yang semakin tidak terduga dan ekstrim yang melanda Asia Selatan dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan terjadinya perubahan iklim dan diperburuk oleh deforestasi, bendungan dan pembangunan yang berlebihan.
Nepal mencatat kenaikan korban paling tinggi. Para pejabat mengatakan bahwa 88 orang telah tewas, di antaranya satu keluarga dengan enam orang termasuk tiga anak yang rumahnya disapu oleh longsoran tanah dan puing-puing secara tiba-tiba.
"Semua Komite Penanggulangan Bencana Distrik aktif bekerja untuk operasi penyelamatan dan bantuan. Di bawah komite tersebut, Polisi Nepal, Polisi Angkatan Bersenjata, Tentara Nepal dan badan-badan lainnya telah dikerahkan," kata pejabat darurat Dijan Bhattarai.
Di negara bagian Uttarakhand, India utara Himalaya, 55 orang dipastikan meninggal pada Kamis - lima di antaranya berasal dari satu keluarga yang rumahnya terkubur akibat tanah longsor besar.
Banyak jembatan dan jalan rusak dan banyak jalan kota terputus. Tentara dikerahkan untuk memulihkan kontak dan menjangkau ribuan orang yang terdampar.
Sekretaris Bencana Negara S Murugeshan mengatakan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat lebih banyak, dengan sejumlah orang masih hilang termasuk 20 wisatawan yang pergi trekking di gletser.
Dilaporkan juga lima orang tewas di negara bagian Bengal Barat, India timur, termasuk dua gadis berusia delapan dan 10 tahun dari keluarga yang sama, setelah hanyut saat hujan lebat mengguyur perbukitan Darjeeling dan distrik lainnya.
"Lumpur, batu, dan air yang berjatuhan di perbukitan Darjeeling merusak hampir 400 rumah dan beberapa ribu orang dievakuasi dari sungai yang meluap di kaki bukit," kata menteri penanggulangan bencana, Javed Amhed Khan kepada AFP.
"Beberapa ratus turis terdampar di resor bukit Darjeeling ... Tanah longsor memblokir jalan raya dan jalan di wilayah tersebut," katanya.
Kantor Met mengeluarkan peringatan merah untuk negara bagian, memperingatkan bahwa hujan yang sangat deras akan berlanjut di Darjeeling, Kalimpong dan Alipurdur pada hari Kamis.
Di Kerala di India selatan, tercatat 42 orang tewas sejak pekan lalu. Departemen cuaca telah mengeluarkan peringatan hujan lebat di setidaknya tiga distrik di negara bagian, itu setelah jeda dalam beberapa hari terakhir.
Banjir di negara bagian yang berbatasan dengan Laut Arab - yang menurut para ilmuwan sedang memanas - telah menghidupkan kembali kenangan tahun 2018, ketika hampir 500 orang tewas dalam banjir terburuk di sana, dalam satu abad.