Mosul, Irak, Gatra.com- Kantong-kantong uang kertas yang rusak telah diambil dari pundi-pundi cabang bank sentral Irak di Mosul, yang pernah menjadi markas kelompok Negara Islam, kata seorang koresponden AFP, 20/10.
Di gedung megah yang dipenuhi lubang menganga dan langit-langit menghitam, para pekerja mengeluarkan karung berisi bungkusan uang kertas yang digulung dalam kantong plastik hitam dari lubang di lantai.
"Setelah mulai memperbaiki bangunan dan menghilangkan puing-puing, kami dapat mengakses brankas," kata Hussein al-Zaidi, kepala bank sentral Irak cabang Mosul. "Kami menemukan uang kertas di tas, (pecahan) uang kertas kecil," tambahnya.
Uang kertas rusak parah setelah "pundi-pundi (brankas) terendam air tanah karena serangan udara" selama serbuan untuk merebut Mosul dari para jihadis. Sekitar 175 tas telah ditemukan sejauh ini, katanya, tanpa merinci total nilai uang itu.
Ketika militan ISIS merebut Mosul pada musim panas 2014, mereka menyita beberapa ratus juta dolar serta emas batangan dari bank sentral Irak cabang Mosul. Mosul dinyatakan sebagai "ibu kota" Irak dari "kekhalifahan" yang jihadis nyatakan.
Tentara Irak dan koalisi pimpinan AS merebut kembali kota itu pada 2017 setelah pemboman intens dan pertempuran yang membuatnya hancur. Irak menyatakan kemenangan atas para ekstremis akhir tahun itu.
Awal bulan ini, Irak mengatakan telah menangkap tersangka kepala keuangan ISIS, Sami Jasim al-Jaburi, dalam sebuah operasi di Turki.