Tel Aviv, Gatra.com - Kementerian kesehatan Israel menyebut telah mengkonfirmasi kasus subvarian dari strain delta virus corona yang sebelumnya dilaporkan di beberapa negara Eropa.
“Varian AY 4.2. yang telah ditemukan di sejumlah negara di Eropa, telah diidentifikasi di Israel,” kata sebuah pernyataan kementerian Selasa malam, (19/10).
Dikutip AFP, Rabu (20/10), pihak kementerian menjelaskan bahwa seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang tiba dari Eropa diidentifikasi sebagai pembawa virus. Kasus itu terdeteksi di bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
“Bocah itu dikarantina dan tidak ada kontak lebih lanjut yang ditemukan,” kata kementerian itu.
Sebelumnya varian kode AY 4.2 telah muncul beberapa kali di Inggris.
Profesor biologi sistem komputasi di University College London, Francois Balloux mengatakan kepada AFP bahwa subvarian itu langka dan tampaknya tidak menimbulkan risiko yang sama dengan peningkatan penularan yang signifikan, seperti galur lainnya.
Varian itu ditemukan ketika Israel mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan pariwisata menyusul penurunan kasus.
Rencana sebelumnya untuk membuka kembali perbatasan kandas di tengah meningkatnya kasus yang didorong oleh ketegangan varian delta.
Pada akhir Agustus dan awal September, kasus baru mencapai 11.000 per hari.
Pihak berwenang meluncurkan kampanye agresif untuk menyuntik warga dengan suntikan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech, yang menurunkan tingkat infeksi.
Pada hari Rabu, pihak berwenang melaporkan 1.487 kasus baru selama 24 jam sebelumnya.