Home Kesehatan Yogyakarta PPKM Level 2, Pakar UGM: Tetap Waspada! Banyak OTG Emoh Periksa

Yogyakarta PPKM Level 2, Pakar UGM: Tetap Waspada! Banyak OTG Emoh Periksa

Yogyakarta, Gatra.com - Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan berada dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2. Namun kondisi pandemi yang terkendali tetap perlu diwaspadai mengingat banyak warga DIY enggan diperiksa saat menjadi kontak erat kasus Covid-19.

PPKM level 2 DIY diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53 tahun 2021.

Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Satria, menegaskan masyarakat tetap perlu waspada dan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena ancaman penularan virus belum benar-benar hilang.

Situasi yang relatif kondusif untuk beraktivitas di tempat umum bisa dinikmati untuk seterusnya hanya jika masyarakat menjalankan peran masing-masing dalam penanganan Covid-19.

“Masyarakat perlu diberi pemahaman dan edukasi bahwa kondisi seperti sekarang ini tanggung jawab semuanya. Kalau ingin seperti ini terus, bisa keluar rumah dengan tetap pakai masker ya mau divaksinasi, disiplin pakai masker, mau diperiksa jika jadi kontak erat,” ujar Bayu dalam siaran pers UGM, Selasa (19/10) petang.

Bayu memaparkan, kondisi pandemi di DIY pada saat ini memang terlihat jauh lebih baik jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini paling terlihat dari jumlah kasus yang dirawat di rumah sakit serta angka kematian harian.

Selain itu, tidak ada lagi pemberitaan bahwa rumah sakit kekurangan tempat tidur, pemakaman antre, dan berita lain yang secara tidak langsung menggambarkan tingginya angka kasus dan kematian.

Meski demikian, kasus orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan kemungkinan tidak sepenuhnya sesuai dengan gambaran kasus yang tercatat karena masih banyak masyarakat yang takut diperiksa terutama jika mengalami gejala ringan atau OTG.

“Saat ini kondisinya hampir sama. Sama-sama di semua kabupaten/kota masih kurang kesadaran masyarakat untuk periksa jika gejala ringan atau habis kontak dengan kasus positif. Tidak jarang masih ditemukan yang menolak di-swab saat pelacakan kontak,” imbuhnya.

Masyarakat, kata dia, wajib tetap berdisiplin menjalankan 5M dan mau divaksin. Jika masyarakat tidak patuh dengan protokol kesehatan, risikonya dapat kembali terjadi peningkatan kasus meski tidak setinggi sebelumnya.

“Jika masyarakat tidak mau mematuhi itu semua, ya menjadi risiko mereka juga kalau sampai DIY kembali naik level risikonya dan banyak yang ditutup lagi,” kata Bayu.

Kepala Bagian Humas DIY Ditya Nanaryo Aji menyatakan positivity rate harian DIY pada 19 Oktober 2021 adalah 0,26 persen.

"Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY hanya 20 kasus," ujarnya.

Adapun total kasus terkonfirmasi sebanyak 155.529 kasus. Dari jumlah itu, penderita yang sembuh mencapai 149.788 orang termasuk tambahan 51 orang, kemarin.

"Penambahan kasus meninggal hanya 1 kasus dari Sleman, sehingga total kasus meninggal menjadi 5234 kasus," kata Ditya.

136