Jakarta, Gatra.com – Pemerintah tidak boleh salah dalam membuat kebijakan terkait perubahan iklim. Sebab, kesalahan membuat kebijakan iklim saat ini dapat mengakibatkan generasi mendatang menjadi korban.
Upaya itu dilakukan untuk bumi yang lebih baik, serta menjamin kesejahteraan generasi Indonesia yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam acara Indy Fest 2021 – Net Zero Emission pada Selasa (19/10).
“Mari kita bahu-membahu bekerja. Mari kita semangat bekerja. Kita jangan hanya membuat keuntungan, tetapi juga berkontribusi untuk lingkungan dan menyiapkan keadaan yang nyaman buat generasi mendatang,” ungkapnya.
Luhut menambahkan, pemerintah terus berupaya memfokuskan investasi asing yang masuk kepada sektor ekonomi hijau. Terlebih, Indonesia tengah menjadi salah satu negara tujuan utama investasi di duni
“Indonesia akan terus berkomitmen untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan fokus pada sektor ekonomi hijau. Indonesia punya aturan tegas bagi negara yang ingin berinvestasi di sini, salah satunya adalah ramah lingkungan,” imbuhnya.
Menurut Luhut, pemerintah juga mensyaratkan investor untuk mendidik tenaga kerja lokal dan transfer teknologi. Selain itu, investor mesti memberi nilai tambah bagi Indonesia dalam mengelola sumber daya mineral.
“Pemerintah Indonesia selalu serius dalam mengendalikan perubahan iklim. Bukan hanya untuk memenuhi komitmen global, tetapi juga memenuhi mandat yang ada di Undang-Undang Dasar 1945 sekaligus bertanggung jawab kepada generasi yang akan datang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Luhut menyampaikan persiapan akhir Indonesia menuju 2021 United Nations Climate Change Conference alias COP26. Perundingan ini akan berlangsung di Glasgow, Skotlandia, pada 31 Oktober hingga 12 November 2021.
Luhut mengatakan, Indonesia telah menyerahkan beberapa dokumen ke UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Mulai yang berkaitan dengan adaptasi hingga pembiayaan solusi berbasis alam.
“Sejak 2020, Indonesia sudah berproses untuk menyusun dokumen Long Term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 (LTS-LCCR 2050) menuju net zero emission yang tetap memperhatikan kondisi ekonomi yang bertumbuh, berketahanan iklim, dan berkeadilan,” jelasnya.