Karanganyar, Gatra.com – Penyelenggaraan pendidikan formal di sekolah dasar dan PAUD di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, masih menerapkan model pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Diprediksi belum akan berubah ke PTM penuh sampai perpanjangan PPKM berakhir dua pekan ke depan.
Selama dua pekan mendatang dimulai 19 Oktober hingga 1 November 2021 berlangsung perpanjangan PPKM Jawa–Bali. Terdapat 54 kabupaten menerapkan level 2 dan 9 kabupaten atau kota menerapkan level 1. Pemberlakuannya tertuang di Inmendagri No 53 Tahun 2021 tentang PPKM level 3, 2, dan 1 Coronavirus Desease.
Kabupaten Karanganyar masuk level 2 aglomerasi eks Karisidenan Surakarta. Dalam penerapannya, level 2 memberikan kelonggaran PTM berkapasitas maksimal 50%.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan, PPKM level 2 di Karanganyar dijalankan sesuai instruksi Mendagri. Selain kasus aktif Covid-19 menurun, jumlah kematian nol kasus dalam pekan-pekan terakhir.
PTM terbatas dilaksanakan jenjang pendidikan mulai PAUD sampai SMP untuk pendidikan dasar dan SMA sederajat untuk pendidikan menengah. Kapasitas maksimal peserta didik PTM 50% masih dipatuhi.
Ia mengatakan, faktor-faktor penentu Kabupaten Karanganyar turun ke level 1 PPKM sebenarnya sudah ada.
"Tinggal menunggu waktu turun ke level 1. Tetapi kita patuh ke Inmendagri. Pada saatnya nanti, level 1 akan lebih memberi kelonggaran, terutama untuk memulihkan perekonomian yang sempat terpuruk," katanya kepada Gatra.com, Selasa (19/10).
Ditanya tentang kemungkinan membuka PTM penuh alias 100%, Juliyatmono menginginkan, hal itu terwujud. Hanya saja, ia membutuhkan jaminan peserta didik tetap aman dari penularan Covid-19 selama PTM penuh. Jangan sampai saat diberlakukan PTM 100%, tiba-tiba terhenti di tengah jalan karena inveksinya menular ke peserta didik.
"Kami tetap mendorong PTM 100%. Tetapi jangan buru-buru. Ditata dahulu. Lihat perkembangan akhir Oktober ini. Faktornya pada masih adanya penularan Covid-19. Misalnya nol kasus sampai dua pekan, mungkin bisa [jalani PTM 100%], katanya.
Selama menjalani PTM terbatas di level 2 PPKM, Karanganyar belum mencatatkan adanya penularan Covid-19 di antara peserta didik maupun pengajar. Menurut Juliyatmono, pola protokol kesehatan di lingkungan PTM harus dipertahankan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Karanganyar, Purwati, mengatakan, dosis II Sinovac bagi pelajar mulai diberikan sejak sepekan lalu. Berlainan dengan pemberian dosis I di sentra vaksin di gedung PMI, pemberian dosis II dipusatkan di sekolah masing-masing.
"Tim vaksinator bisa memberikan sampai 800 dosis sehari di satu sekolah saja. Sekarang pakai metode pendekatan lingkungan sekolah. Karena lebih terpantau dan enggak perlu banyak orang yang mengantarkan. Cukup di sekolah saja. Diawasi bapak ibu guru," katanya.