Wonogiri, Gatra.com - Secara serentak, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kabupaten Wonogiri dimulai pada Senin (18/10). Proses screening dilakukan secara berlapis.
Kepala SMA Negeri 1 Wonogiri, Endang Sunarsih mengatakan, PTM di Wonogiri digelar dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Dimana sesaat sebelum berangkat siswa harus mengisi kuesioner di aplikasi Monika.
Kemudian sesampainya di sekolah, screening untuk siswa kembali dilakukan, yakni dengan aplikasi PeduliLindungi. Tak lupa siswa juga harus diukur suhu tubuhnya dan diwajibkan mencuci tangan.
Setelah itu, sebelum masuk kelas, siswa juga melakukan presensi dengan cara scan barcode. Selama pembelajaran berlangsung, siswa diminta tetap menggunakan masker. Sementara itu, untuk jam pelajaran hanya digelar selama 4 jam.
Selain itu, di SMA Negeri 1 Wonogiri, juga menerapkan pembatasan jumlah siswa yang mengikuti PTM, yakni hanya 50 persen dari total keseluruhan. Sedangkan 50 persen lainnya, mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.
"Kita pakai sistem blended learning, jadi meskipun siswa tidak ada di kelas bisa mengikuti pelajaran secara langsung pakai zoom meeting," terangnya, Senin (18/10).
Endang menuturkan, dalam PTM ini para pendidik bergerak semua, bahkan hingga ke jalan depan sekolah. Sehingga apabila ada anak yang bergerombol menunggu temannya, maka langsung diminta untuk masuk kelas.
"Kecuali hari tertentu itu ada bimbingan dan konseling, satu minggu sekali. Karena kalau konseling itu kami memandang sangat penting," tandasnya.