Banyumas, Gatra.com– Pertamina menambah pasokan elpiji tiga kilogram untuk wilayah Kabupaten Banyumas dan Cilacap, mulai akhir pekan ini.
Sales Branch Manager Pertamina Rayon IV Cilacap-Banyumas, Adeka Sangtraga Hitapriya mengatakan penambahan gas elpiji bersubsidi itu dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya serapan atau konsumsi masyarakat seturut penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berdampak menggeliatnya kegiatan masyarakat dan perekonomian. “Cilacap 28.560, Banyumas juga 28.560 tabung,” katanya, dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu malam (18/10).
Dia mengakui beberapa waktu terakhir, serapan elpiji di Banyumas dan Cilacap memang meningkat lantaran mulai normalnya kegiatan masyarakat. Pelonggaran kegiatan memungkinan restoran, rumah makan, UMKM, objek wisata dan sektor perekonomian lainnya mulai berangsur menggeliat.
Karena itu perlu penambahan pasokan agar tidak terjadi panic buying, yang berakibat langkanya elpiji di lapangan. Kata dia, penambahan ini juga dilakukan karena maraknya kegiatan keagamaan, yakni Maulid Nabi yang digelar nyaris di tiap wilayah sehingga tingkat konsumsi meningkat.
“Apa namanya, dari PPKM ke normal. Ini kan sekarang sudah banyak yang vaksin, ekonomi mulai menggeliat, itu semua ekonomi. Serapannya lumayan tinggi sih. Biar tidak panic buying saja,” ucap Adeka.
Penambahan alokasi elpiji telah dilakukan mulai akhir pekan ini dan dijadwalkan selesai pertengahan pekan depan, atau kurang lebih lima hingga enam hari. Pertamina berkoordinasi dengan Pemda Banyumas dan Cilacap perihal prioritas wilayah yang membutuhkan tambahan elpiji.
“Sudah per tanggal 15 kemarin ini, jalannya. Kalau alasannya sendiri sih, persiapan saja ya. Ini kan masa transisi ya, biar tidak kaget,” ucapnya.
Adeka mengungkapkan, kuota reguler elpiji di Banyumas sekitar tiga juta tabung. Di Banyumas, pasokan reguler 1,5 juta tabung lebih. Sedangkan di Cilacap, kuota reguler sekitar 1,44 juta tabung.
Sekretaris Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Banyumas, menilai peningkatan konsumsi gas tersebut mendandakan geliat perkonomian masyarakat mulai menggeliat. Ini harus direspons dengan baik agar perkembangan positif itu terus terjaga.
Perihal kelangkaan yang sempat terjadi di wilayah perbatasan Banyumas, menurut dia masih dalam taraf wajar. Pasalnya, terjadi peningkatan serapan cukup signifikan beberapa waktu terakhir.
“Pasokan sebelum pandemi dengan masa pandemi sama, tidak ada pengurangan. Mungkin agak sedikit terlambat di daerah perbatasan,” kata Indira.
Dia juga mengungkapkan, di wilayah perbatasan kerap ditemui gas tutup merah yang merupakan warna area Banyumas dengan warna putih, Cilacap, beredar bukan di wilayahnya. Akan tetapi, peristiwa tersebut masih wajar karena terjadi di wilayah yang berimpitan.
“Itu kan daerah perbatasan. Wilayah abu-abu. Jadi ada yang beredar di Banyumas dari Cilacap dan sebaliknya,” ucap dia.
Indira juga mengungkapkan, Hiswana Migas terus berupaya menjamin distribusi elpiji 3 kilogram untuk warga yang berhak. Salah satu caranya yakni dengan penegakan aturan hak penggunaan gas elpiji bersubsidi.
“Karena itu bersubsidi, bagi keluarga mampu diharapkan untuk menggunakan gas 12 kilogram, atau bright gas ukuran 5,5 dan 12 kilogram,” kata Indira.